Intisari-Online.com – Sejak lahir, manusia sudah dikaruniai hobi jalan-jaIan. Baik sekadar santao maupun yang berbau petualangan.
Di antara banyak faktor pendukung kenyamanan plesiran, paling penting tentu soal akomodasi.
Betapa tak enaknya jika piknik arus disambung acara bermalam di tengah hutan, lantaran sama sekali tak menemukan pondokan.
Makanya, berterima kasihlah kepada pebisnis tempat inap, mulai losmen hingga hotel berbintang.
(Baca juga: (Foto) Inilah Putri-putri Qajar, Bukti Indahnya Kumis Wanita Dalam Sejarah Persia)
(Baca juga: Fantastis! Inilah 4 Nomor Telepon Termahal Sepanjang Sejarah, Harganya Sampai Rp99 Miliar)
Hotel sendiri berasal dari kata hostel, konon dicomot dari bahasa Prancis kuno. Bangunan publik Ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17.
Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum".
Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat.
Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya.
Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar bikin betah.
Toh, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR