(Baca juga: Sangat Mencintai Kriket, Perempuan 85 Tahun Asal Inggris Ini adalah Komentator Sumo Paling Terkenal di Jepang)
Lalu apa visi khusus Adam tersebut?
Ternyata ketika dia berusia 22 tahun, dia didiagnosis mengidap kanker usus besar.
Setelah beberapa bulan radioterapi, kemoterapi, terapi molekuler, dan terapi sel punca, sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah.
Meskipun Adam berhasil melawan penyakit itu, sistem kekebalannya meninggalkan beberapa kondisi kulit dan hilangnya sebagian pigmen di kulit, atau dikenal sebagai albinisme.
Adam pun menjadi sangat tertekan, menderita gangguan makan, dan bahkan mencoba bunuh diri.
"Saya tidak menerima diri saya dan orang lain tidak menerima saya," kata Adam.
Sampai suatu saat itulah Adam melihat bahwa tato memungkinkan membantunya untuk menemukan jati dirinya.
“Saya menjadi percaya diri lagi dengan diri saya.”
Pada bulan September tahun lalu, Adam memutuskan untuk menato bola matanya dan menutupi wajahnya sepenuhnya.
Semua kejadian tersebut ia dokumentasikan di Instagram.
Kini, selain bekerja sebagai seniman tato, Adam juga berpraktek sebagai psikolog, ahli kecantikan, artis, tukang cukur, dan penyanyi.
Bahkan karena tampangnya yang mencolok, Adam telah menemukan keberhasilan sebagai model alternatif.
"Semua orang akan mati. Tapi sebagai seseorang yang tidak takut mengambil risiko, saya hidup tanpa menghiraukan pendapat orang lain.”
"Saya tidak berbeda dari orang lain.”
“Saya makan, tidur, menangis, dan tertawa bersama orang lain. Saya juga tidak lebih baik atau lebih buruk. Tapi saya bangga dengan diri saya sendiri,” tutur Adam.
(Baca juga: Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan')
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR