Advertorial

Berita Buruk: Sudan, Badak Putih Utara Jantan Terakhir yang Tersisa di Dunia Meninggal di Kenya

Mentari DP

Editor

Sudan, yang berusia 45 tahun, tinggal di Ol Pejeta Conservancy di Kenya sejak tahun 2009.
Sudan, yang berusia 45 tahun, tinggal di Ol Pejeta Conservancy di Kenya sejak tahun 2009.

Intisari-Online.com – Kabar buruk datang dari Ol Pejeta Conservancy, sebuah tempat perlindungan hewan di Kenya.

Sudan, badak putih utara jantan terakhir yang masih bertahan dilaporkan meninggal setelah berbulan-bulan kesehatan yang buruk.

Sudan, yang berusia 45 tahun, tinggal di Ol Pejeta Conservancy di Kenya sejak tahun 2009.

Ia memang sudah beberapa bulan terakhir mengalami komplikasi kesehatan sehingga kesehatannya memburuk secara signifikan.

(Baca juga:Sedih, Inilah Sudan si Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia dan Terancam Punah)

(Baca juga:Kasihan, Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia Ini Dilaporkan Sedang Sakit)

Sudan dirawat karena perubahan degeneratif pada otot dan tulangnya. Lalu dikombinasikan dengan luka kulit yang luas.

Karena tidak dapat berdiri dan kesakitan dalam 24 jam terakhir, Sudan dirawat oleh dokter hewan di Ol Pejeta Conservancy secara intensif.

Namun pada Senin kemarin (19/03/2018), pihak dokter hewan menyatakan Sudan telah meninggal.

Kini, setelah kematian Sudan, hanya ada tersisa dua ekor badak putih utara di dunia ini. Keduanya berjenis betina, dan merupakan anak perempuan dan cucu Sudan.

Selain itu, harapan satu-satunya untuk tetap melestarikan badak putih utara terletak pada pengembangan teknik fertilisasi in vitro (IVF).

"Kematian Suda adalah simbol yang kejam dari ketidakpedulian manusia atas alam dan ini membuat sedih semua orang yang mengenalnya," kata Jan Stejskal, seorang pejabat di Dvur Kralove Zoo di Republik Ceko, tempat Sudan tinggal sampai tahun 2009 dilansir dari bbc.com.

"Tapi kita seharusnya tidak menyerah.”

"Kita harus memanfaatkan situasi ini dengan bantuan teknologi.”

“Mungkin terdengar mustahil. Namun berkat teknik yang baru dikembangkan ini Sudan masih memiliki kemungkinan untuk memiliki keturunan.”

(Baca juga:(Video) Tragis dan Mengharukan, Anak Badak Ini Berusaha Membangunkan Mayat Ibunya)

Mengapa jenis badak ini sangat langka?

Badak adalah mamalia darat terbesar kedua setelah gajah.

Mereka terdiri dari lima spesies dan salah satunya adalah badak putih.

Badak putih sendiri terdiri dari dua sub spesies, yaitu badak putih selatan dan badak putih utara. Keduanya sama-sama dalam kondisi langka.

Sudan, yang setara dengan 90 tahun usia manusia, adalah badak putih utara jantan yang masih bertahan setelah kematian dua ekor jantan lainnya pada akhir 2014.

Populasi subspesies ini ada di Uganda, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Chad.

Namun jumlah mereka menurun drastis akibat perburuan pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Perburuan liar didorong oleh permintaan tanduk badak untuk digunakan dalam pengobatan tradisional China, dan untuk membuat belati (pisau) di Yaman.

Pada tahun 2008, badak putih utara dianggap punah di alam liar, menurut WWF (kampanye lingkungan global).

(Baca juga:Bahagia! Seekor Bayi Badak Hitam yang Langka Telah Lahir di Kebun Binatang Australia)

Artikel Terkait