Duduk yang lama dapat berarti bahwa setiap agen penyebab kanker dalam tinja, seperti asam empedu sekunder memiliki lebih banyak waktu untuk mempengaruhi usus.
Penelitian ini juga mengaitkan perilaku tidak aktif dengan gangguan metabolisme glukosa dan penurunan kadar vitamin D.
Gaya hidup yang penting
Akhirnya para penulis menyimpulkan bahwa temuan ini menekankan pentingnya mempertahankan gaya hidup aktif.
Sayangnya, para peneliti mengakui bahwa mereka tidak memeriksa perilaku duduk lama lainnya, seperti penggunaan komputer dan ponsel pintar.
Baca Juga : Studi: Anak yang Menonton TV Berjam-jam Kemungkinan Mengalami Bully
Mereka berpendapat bahwa dua kegiatan itu tidak khas, dan hanya sebagian orang yang melakukannya di zaman sekarang ini.
Lalu keterbatasan lain dari penelitian ini hanya wanita yang menjadi respondennya saja.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan penjelasan biologis untuk temuan mereka tersebut.
Fakta bahwa hasil ini tidak tergantung IMT dan aktivitas fisik menunjukkan bahwa tidak aktif bergerak mungkin merupakan faktor risiko yang sama sekali berbeda untuk kanker kolorektal muda.
Baca Juga : Kanker Usus Besar Akan Banyak Diderita Orang Muda
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR