Intisari-Online.com - Dalam 20 tahun mendatang, kasus kanker usus besar diperkirakan akan banyak dialami oleh orang muda. Sedangkan kasus kanker usus besar pada usia di atas 50-an akan menurun. Jadi, kanker usus besar akan banyak diderita orang muda.
Penemuan ini tentu saja mengejutkan karena kanker usus besar pada umumnya dialami oleh lansia. Di Inggris, sembilan dari 10 pasien kanker usus besar berusia di atas 60 tahun.
Dr. Christina Bailey dari University of Texas mengatakan, "Peningkatan kejadian kanker kolorektal di antara kaum muda memprihatinkan dan perlu diselidiki penyebab potensial dan pengaruh eksternalnya sepertinya kurangnya deteksi dini dan faktor perilaku."
Data penelitian sejak tahun 1975-2010 menunjukkan, kasus kanker usus besar di antara kaum lanjut usia menurun. Namun terjadi peningkatan pasien usia 20-49 tahun. Peningkatan terbesar 1,99 persen terjadi pada pasien usia 20-34.
Mirisnya, kejadian kanker usus besar pada usia 20-34 tahun itu bakal meningkat hingga 37,8 persen hingga tahun 2020. Pada tahun 2030, kejadian itu menjadi 90 persen. Sementara itu, kasus kanker usus besar pada pasien lebih dari 50 tahun mengalami penurunan sampai 23,2 persen di 2020 dan 41,1 persen di 2030.
Riset sebelumnya menemukan, mengemil cokelat, biskuit, cake, minuman soda bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Daging merah dan olahan seperti bacon dan sosis juga ada kaitannya dengan penyakit ini.
Ada tiga gejala kanker usus besar, yaitu darah di buang air besar, perubahan kebiasaan buang air besar (lebih sering, feses encer), dan nyeri perut. Deteksi dini umumnya direkomendasikan untuk orang berusia di atas 50 tahun. Deteksi dini jarang dianjurkan untuk usia di bawahnya. Ini artinya, bakal banyak pasien yang dideteksi terlambat dan kanker usus besar akan banyak diderita orang muda. (kompas.com)