Advertorial

Ini Alasan Mengapa Ada Orang yang Makan Banyak Tapi Tetap Langsing

Mentari DP
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Namun nyatanya ada orang yang walau makan sebanyak apapun, berat badannya akan segitu-segitu saja. Apakah Anda salah satunya?
Namun nyatanya ada orang yang walau makan sebanyak apapun, berat badannya akan segitu-segitu saja. Apakah Anda salah satunya?

Intisari-Online.com – Pembahasan mengenai cara menurunkan berat badan seolah tak ada habisnya.

Sebab, kini banyak orang yang berlomba menurunkan berat badannya. Tak hanya demi ideal tubuh, tapi juga kesehatan.

Tapi apakah Anda memiliki seorang teman yang walau ia makan sebanyak apapun, dia tidak terlihat bertambah berat badannya?

Terlihat ironi sebenarnya.

Baca Juga : Kisah Perawat yang Rela Donorkan Satu Ginjalnya untuk Siapapun yang Membutuhkan

Namun nyatanya ada orang yang walau makan sebanyak apapun, berat badannya akan segitu-segitu saja.

Beberapa ilmuwan menyebutkan bahwa hal ini dikarenakan genetika (gen) yang ada di dalam DNA kita.

Dilansir dari iflscience.com pada Kamis (31/1/2019), sebuah penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLOS Genetics, menemukan "arsitektur genetika" dalam tubuh seseorang.

Menurut para ilmuwan, temuan mereka ini menyoroti beberapa varian genetik baru yang secara luas bisa menjelaskan mengapa beberapa orang tetap langsing meski ia makan banyak.

Atau dia tidak perlu susah-susah untuk menurunkan berat badan, tapi berat badannya sudah turun dengan sendirinya.

Hasil penelitian sebagian besar fokus pada apa yang disebut epidemi obesitas adalah pada faktor lingkungan.

Baca Juga : Tertidur, Ayah Ini Tak Tahu Anaknya yang Berusia 2 Tahun Berada di Teras Rumah Hingga Tewas Kedinginan

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ini, genetika juga dapat memainkan faktor penentu.

"Penelitian ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa orang langsing yang sehat umumnya karena mereka memiliki beban gen yang lebih rendah,” kata pemimpin studi Profesor Sadaf Farooqi.

“Inilah yang meningkatkan peluang seseorang menjadi tidak memiliki kelebihan berat badan.”

“Sangat mudah untuk menghakimi dan mengkritik orang karena berat badan mereka, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa banyak hal yang jauh lebih kompleks.”

Para ilmuwan yang dipimpin oleh University of Cambridge di Inggris mengamati DNA sekitar 14.000 orang.

Di mana dari 14.00o orang tersebut terdiri dari 1.622 orang kurus, 1.985 orang sangat gemuk, dan 10.433 orang dengan indeks massa tubuh rata-rata (BMI).

Setelah mengidentifikasi gen yang tampaknya terkait dengan orang yang lebih langsing, mereka kemudian menyusun skor risiko genetik untuk setiap orang.

“Seperti yang diantisipasi, kami menemukan bahwa orang gemuk memiliki skor risiko genetik yang lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal, yang berkontribusi terhadap risiko kelebihan berat badan.”

Baca Juga : Sadis, Ibu Ini Biarkan Bayinya yang Berusia 2 Bulan Kelaparan dan Kekurangan Gizi Sampai Meninggal

Hanya saja, salah seorang peneliti Dr Inês Barroso dari Wellcome Sanger Institute, mengatakan bahwa mereka belum jelas bagaimana varian genetik ini dapat menentukan berat badan seseorang.

Sebab, selain genetika, para ilmuwan yakin ini juga soal metabolisme.

Mungkin saja, mereka yang makan banyak namun tetap kurus memiliki sistem metabolisme yang lebih baik dibanding orang lain.

“Kita mungkin telah menemukan gen yang mencegah seseorang untuk menambah berat badan,” ucap Profesor Farooqi.

“Namun ini bukan alasan seseorang makan terlalu banyak. Tak ada salahnya mengurangi porsi makanan sesuai kebutuhan.”

Hanya saja, profesor Farooqi yakin bahwa jika para ilmuwan mempelajari lebih jauh soal genetika ini, mereka mungkin bisa menemukan strategi terbaik untuk menurunkan berat badan dan membantu orang-orang yang tidak memiliki keunggulan ini.

Baca Juga : Kisah Lucu Orang yang Telepon Darurat 911: Tanyakan PR hingga Dapat Telepon dari Astronot di Luar Angkasa

Artikel Terkait