Advertorial

Awas! Status Demam Berdarah di Jakarta Naik Jadi ‘Waspada’

Mentari DP
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Memasuki awal tahun 2019, kasus DBD menjadi salah satu yang patut mendapat perhatian serius, terutama di DKI Jakarta.
Memasuki awal tahun 2019, kasus DBD menjadi salah satu yang patut mendapat perhatian serius, terutama di DKI Jakarta.

Intisari-Online.com – Memasuki musim penghujan, salah satu yang patut diwaspadai adalah munculnya berbagai penyakit berbahaya, salah satunyaDemam Berdarah Dengue atauDBD.

Dan siapa sangka, memasuki awal tahun 2019, kasusDBDmenjadi salah satu yang patut mendapat perhatian serius, terutama diDKI Jakarta.

Pasalnya,Dinas KesehatanDKI Jakartatelah menaikkan statusDBD di Ibu Kota menjadi waspada.

Status waspada akan DBD ini berlaku pada bulan Februari dan Maret 2019.

Baca Juga : Nasib Tragis Jamilah Mat Shaari: TKW yang Tewas karena Dirampok, Diperkosa, dan Dicekik Dengan Kaos Kaki

"DBD diprediksi akan meningkat beberapa hari atau minggu setelah musim hujan pada awal tahun 2019 ini," kata Widyastuti melalui siaran persnya, pada Minggu (21/1/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Widyastuti menambahkan naiknya status DBD menjadi waspada ditengarai karena naiknya curah hujan dan perubahan iklim di DKI Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, dari 1 Januari hingga 31 Desember 2018 tercatat ada 2.947 kasus DBD di DKI Jakarta.

Sementara insidence rate (IR) sebesar 28,15/100.000 penduduk dengan dua kematian (case fatality rate/CFR 0,07 persen).

Pada 2018 lalu, Kepualauan Seribu menjadi daerah dengan IR tertinggi, yaitu 41,4/100.000 penduduk.

Berdasarkan sistem surveilans berbasis web milik Dinkes Provinsi DKI Jakarta, untuk awal tahun 2019, di bulan Januari ini tercatat ada 111 kasus DBD (IR 1/100.000 penduduk).

Namun, tidak ada kematian dari kasus tersebut.Baca Juga : (Foto) Terkenal Modern, Seperti Inilah Kota London di Tahun 1920-an

Kemudian berdasarkan prediksi probabilitas kesesuaian kelembapan udara (relative humidity atau RH) 2019, jika semakin tinggi probabilitas (>75 persen), maka semakin tinggi kemungkinan mendukung pertumbuhan nyamuk Aedes aegepty di suatu wilayah.

Adapun prediksi probabilitas kesesuaian kelembapan udara pada lima wilayah DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

Januari 2019:

1. Jakarta Barat: 77 persen

2. Jakarta Selatan: 76 persen

3. Jakarta Timur: 77 persen

4. Jakarta Pusat: 74 persen

5. Jakarta Utara: 73 persen

Februari 2019:

1. Jakarta Timur: 81 persen

2. Jakarta Selatan: 80 persen

3. Jakarta Barat: 79 persen

4. Jakarta Pusat: 77 persen

5. Jakarta Utara: 77 persen

Baca Juga : Sumbangkan Organ Tubuh dan Selamatkan 3 Nyawa Anak Lainnya, Staf Rumah Sakit Beri Penghormatan pada Jenazah Balita Ini

Maret 2019:

1. Jakarta Timur: 81 persen

2. Jakarta Selatan: 80 persen

3. Jakarta Barat: 79 persen

4. Jakarta Pusat: 77 persen

5.Jakarta Utara: 77 persen

Dari data tersebut, prediksi angka insidenDBDbulan Januari yang masuk dalam kategori waspada terdapat di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. (Nuzulia Rega)

(Artikel ini sudah tayang di nova.grid.id dengan judul “Jakarta Masuk Kategori Waspada DBD pada Februari dan Maret 2019”)

Baca Juga : Tak Semuanya Sama, Ternyata Insomnia Dibagi Jadi 5 Tipe, Apa Saja?

Artikel Terkait