Advertorial

Ajaib! Bayi 9 Bulan Ini Selamat Setelah Alami 25 Kali Serangan Jantung Dalam Sehari

Adrie Saputra
Mentari DP
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Seorang bayi berusia sembilan bulan yang mengalami lebih dari 25 kali serangan jantung dalam satu hari. Kini, usianya sudah 19 bulan.
Seorang bayi berusia sembilan bulan yang mengalami lebih dari 25 kali serangan jantung dalam satu hari. Kini, usianya sudah 19 bulan.

Intisari-Online.com – Mendengar kata serangan jantung, pasti membuat kita ketakutan.

Bagaimana tidak, penyakit yang satu itu merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.

Sangat kecil kemungkinan seorang pasien serangan jantung selamat. Kecuali dia langsung mendapat perawatan.

Lalu bagaimana jika ada orang yang mengalami serangan jantung lebih dari sekali?

Baca Juga : 3 Kabar Terbaru Titi Wati Si Pasien Obesitas, Sudah Pulang dari Rumah Sakit Tapi Belum Boleh Makan Nasi

Mungkin ada, tapi bagaimana jika ia mengalami serangan jantung lebih dari 25 kali? Mungkinkah?

Apalagi yang mengalaminya adalah seorang bayi?

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (20/1/2019), seorang bayi berusia sembilan bulan yang mengalami lebih dari 25 kali serangan jantung dalam satu hari.

Nama bayi tersebut adalah Theo Fry dan ia sekarang berusia 19 bulan.

Menurut dokter, Theo awalnya dilarikan ke rumah sakit Alder Hey di Liverpool oleh orangtuanya setelah ia menderita tubuhnya menjadi biru pada Mei 2017.

Fauve Syers (30), ibu Theo, menjelaskan kepada dokter bahwa gejalanya muncul tiba-tiba saat usianya baru delapan hari.

“Theo tiba-tiba mengantuk. Dan secara mengejutkan, tubuhnya berubah menjadi biru dan abu-abu,” cerita Fauve.

Setelah menelepon bantuan NHS, Theo dibawa ke Rumah Sakit Royal Salford. Namun di sana tim dokter yang terdiri dari 40 dokter mengaku bingung dengan kondisinya.

“Dokter tidak tahu apa yang salah dengan anak kami. Namun kami diberitahu bahwa ia dalam kondisi kritis,” ucap Steven Fry (35), ayah Theo.

Setelah pemeriksaan menyeluruh, dokter mendiagnosis Theo mengalami gagal jantung dan ia harus segera dioperasi. Atau dia akan meninggal.

Baca Juga : Lahir dengan Ukuran Kaki yang Berbeda dan Kakinya ‘Terpelintir’, Begini Kondisi Anak Ini Sekarang

Walau masih terkejut, namun Theo langsung menjalani operasi jantung pertamanya yang terbuka pada empat hari kemudian.

“Dokter bilang, harapannya hanya sedikit. Ada kemungkinan Theo tidak bisa selamat.”

Selama dioperasi, bayi Theo mengalami beberapa kali serangan jantung. Sehingga dia menghabiskan waktu selama tiga bulan di rumah sakit.

Theo bahkan mengidap sepsis. Tetapi ia bisa mampu dan dipulangkan pada Juli 2017.

Namun, ada yang lebih buruk terjadi ketika dia kembali ke rumah sakit beberapa bulan kemudian.

Sebab detak jantung yang sangat tinggi.

Pada 21 Desember 2017, bayi Theo mengalami serangan jantung lagi. Bahkan jantungnya berhenti berdetak selama 12 menit.

Selama Natal dan Januari 2018, bayi Theo menderita dua serangan jantung lagi.

Puncaknya terjadi pada malam tanggal 31 Januari, di mana bayi Theo menderita 25 kali serangan jantung dalam 24 jam.

“Dia mengalami 25 kali penangkapan jantung dalam 24 jam.”

“Itu mengerikan. Dia mengalami serangan demi serangan.”

“Saya tidak bisa banyak berpikir. Ketika buzzersnya berbunyi, saya dan perawat akan langsung memeriksanya.”

“Setiap serangan terjadi, dokter bekerja menyelamatkan nyawanya.”

“Sementara aku hanya terdiam dan berdoa, ‘Tuhan, tolong jangan biarkan ini menjadi napas terakhirnya’.”

Baca Juga : Suka Lari? Ini yang Harus Anda Lakukan pada Kaki Sehabis Lakukan Lari

Serangan jantung yang terus-menerus terjadi pada bayi Theo mendorong ahli bedah, Dr Ramana Dhannapuneni, untuk beroperasi.

Dokter mengakui bahwa Theo mungkin tidak selamat. Tetapi ia juga mengatakan bahwa ia bisa meninggal jika prosedurnya tidak dilakukan.

Dan keajaiban terjadi.

Selama operasi, Dr Ramana berhasil menemukan masalah ini dan melihat bahwa ventrikel kiri bayi Theo tertutupi jaringan parut. Inilah yang membuatnya mengalami serangan jantung.

Operasi bayi Theo berjalan baik dan ia segera pulih. Dua hari pasca operasi, bayi Theo bisa meninggalkan ICU.

Lalu bagaimana keadaan bayi Theo sekarang?

Theo kini berusia 19 bulan dan suka tersenyum. Senyumnya akan membuat siapapun tersenyum bahagia juga.

"Setiap orang yang melihatnya tersenyum akan mengatakan, ‘Lihat betapa bahagianya dia’," kata Fauve.

“Aku sangat bangga padanya. Dia sangat kuat.”

Menurut Dr Ramana, bayi Theo menderita lengkungan aorta yang terputus (interrupted aortic arch).

Hal ini berarti jantungnya tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuhnya.

“Kondisi ini sangat berisiko. Bisa saja hasilnya sebaliknya. Tapi bayi kecil itu berhasil melewati dan pemulihannya luar biasa,” tutup Dr Ramana.

Baca Juga : Dulu Lahir Dengan Berat 600 Gram dan Tak Punya Harapan Hidup, Kini Begini Keadaan Balita Ini Setelah 3 Tahun

Artikel Terkait