Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang perawat laki-laki di sebuah pusat kesehatan pemerintah Ramgarh di distrik Jaisalmer Rajasthan, India, menarik bayi begitu keras ketikamembantu upaya proses melahirkan.
Akibatnya bayi itu terpenggal.Kejadian mengerikan itu terjadi pada 6 Januari.
Perawat dan seorang kolega menempatkan bagian bawah bayi di kamar mayat rumah sakit dan meminta keluarga untuk membawa wanita itu ke Jaisalmer.
Ravindra Sankhla, dokter kandungan di Rumah Sakit Jawahar mengatakan bahwa staf di pusat kesehatan memberi tahu dia bahwa mereka telah menyelesaikan persalinan, tetapi meninggalkan plasenta di dalam rahim.
Baca Juga : Disiksa oleh Orang Tuanya, Bayi 4 Bulan Ini Alami 28 Patah Tulang
Dia mengatakan dia menyadari ada sesuatu yang sangat salah ketika mencoba untuk mengambil plasenta.
Menurut dokter, ia menstabilkan kesehatan ibu dan "merujuknya ke Rumah Sakit Ummed di Jodhpur".
Dokter melakukan operasi dan menemukan ada kepala bayi di dalam rahim.
Para dokter memberi tahu kerabat wanita itu dan anggota keluarga.
Baca Juga : Bayi 4 Bulan Ini Tewas karena Popoknya Tak Diganti Selama 9 Hari Lebih, Bahkan Ada Belatung di Tubuhnya!
Sang ibu, yang diidentifikasi sebagai Dikhsha Kanwar sekarang berjuang untuk hidupnya di rumah sakit Jodhpur.
Sebuah kasus telah didaftarkan terhadap dua perawat laki-laki, tetapi polisi belum menangkap mereka.
Dr Nikhil Sharma, yang bertanggung jawab atas pusat kesehatan masyarakat Ramgarh mengatakan pada saat kejadian, dia tidak ada.
Alih-alih memberitahunya, staf medis melakukan pengiriman, katanya.
Dr Usha Duggad, kepala medis di rumah sakit pemerintah Jawahar mengatakan itu adalah kasus yang jarang terjadi.
Jalam Singh, sub-inspektur dan petugas investigasi kasus, mengatakan atas nama Diksha, suaminya Tilok Bhati mengajukan pengaduan terhadap Amritlal dan Junjhar Singh, dua perawat pria.
Tilok menuduh bahwa para perawat di pusat Ramgarh mabuk.
"Ketika ditanyai, staf rumah sakit menyerahkan bagian bawah bayi kepada kami," katanya.
Sejauh ini belum ada penangkapan, tambahnya. (Adrie P. Saputra/Intisari Online)