Advertorial

Terkubur di Puing-puing Bangunan Runtuh Selama 35 Jam, Bayi 10 Bulan Ditemukan Selamat, Namun Kondisinya Mengkhawatirkan

Mentari DP
Ade S

Tim Redaksi

Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan ditemukan selamat setelah lebih dari 35 jam terkubur di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan ditemukan selamat setelah lebih dari 35 jam terkubur di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Intisari-Online.com – Masih ingat bocah laki-laki yang ditemukan selamat di bawah reruntuhan pasca tsunami Banten pada Sabtu (22/12/2018) lalu?

Dilansir dari kompas.com, sebuah video yang unggah Biro Multimedia Divisi Humas Polri, evakuasi korban bencana tsunami Banten berlangsung dengan lancar.

Salah satu korban evakuasi yang ditemukan aadalah seorang bocah laki-laki dengan pakaian lusuh berada di bawah reruntuhan.

Dengan kaus dan wajah kotor, bocah itu berhasil diselamatkan dan digendong oleh polisi.

Baca Juga : Tsunami Banten: Seorang Bocah yang Terjepit di Reruntuhan Selamat Berkat Evakuasi Polri

Nah, kisah serupa terjadi di Rusia.

Dilansir dari nbcnews.com pada Selasa (1/1/2019) malam, bangunan apartemen setinggi 10 lantai hancur setelah ledakan pada Malam Tahun Baru di kota Magnitogorsk, Rusia.

Selama lebih dari satu hari polisi berusaha menyelamatkan puluhan korban yang terkubur di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Salah satu korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat adalah seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan.

Bayi tersebut ditemukan setelah lebih dari 35 jam terkubur di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Penemuan tersebut terjadi ketika tim penyelamat yang melakukan pencarian ke area dalam reruntuhan mendengar suara tangisan.

“Mereka pun bergegas menyelamatkannya,” tulis Gubernur Boris Dubrovsky di akun resminya.

Dubrovsky menambahkan bahwa bayi itu berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup karena dia berada di tempat tidur.

Baca Juga : Pria Ini Hanya Bisa Terbaring Setelah Jual Ginjal untuk Beli iPhone: Berapa Lama Orang Bertahan Hidup dengan Satu Ginjal?

Hanya saja, Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan bayi itu dalam kondisi "sangat serius".

Tidak heran, sebagai bayi yang berusia 10 tahun, tubuhnya masih renta terhadap virus.

Sehingga ia dilaporkan menderita radang dingin yang parah dan cedera kepala serta beberapa patah tulang kaki dan hipotermia.

Walau kondisinya sangat mengkhawatirkan namun ada kabar baik lainnya. Yaitu ibu dari bayi laki-laki tersebut juga selamat.

Ibu sang bayi ditemukan lebih dulu. Lalu keduanya kembali bertemu di rumah sakit tempat bayi tersebut dirawat.

Kini, keduanya sudah diterbangkan ke Moskow untuk perawatan medis lebih lanjut.

Salah satu penyelamat yang membantu menyelamatkan bayi itu mengatakan bahwa mereka harus memotong banyak puing untuk sampai kepadanya.

"Kami memotong beberapa linoleum dan saya melihat wajah bayi itu," katanya.

“Saya sempat takut bayi tersebut tidak selamat. Namun karena ia menangis, saya punya harapan ia masih hidup.”

“Dan saya benar. Dia selamat. Dia berada di kasur bayinya. Tapi setengah tubuhnya tertindih bangunan. Itulah yang membuat menangis. Ia kesakitan.”

Baca Juga : Masih Ingat Penggemar Berat Angelina Jolie yang Lakukan 50 Operasi Plastik? Ini Kabar Barunya

Selain bayi laki-laki tersebut, tim penyelamat berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan korban lainnya.

Hal ini dikarenakan selain tertindih bangunan, suhu di Rusia masih mencapai minus 11 derajat.

"Kami bersaing dengan waktu,” kata Menteri Kesehatan Veronika Skvortsova mkepada wartawan tentang kemungkinan menemukan orang yang selamat.

"Tapi ketika kami menemukan bayi laki-laki tersebut selamat, kami punya harapan untuk korban lainnya.”

Hingga berita ini diturunkan pada Rabu (2/1/2019), sembilan orang dikonfirmasi tewas dan 32 lainnya masih hilang.

Baca Juga : Masih Ingat Kasus Wanita yang Koma Selama 10 Tahun Lalu Tiba-tiba Hamil dan Melahirkan? Ini Kabar Terbarunya

Artikel Terkait