Advertorial

Takut Pizza yang Anda Suka Kurang Sehat? Begini Cara 'Mengakalinya' Agar Tetap Lezat dan Bernutrisi

Mentari DP
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Walau jadi, makanan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Pizza sering dilabeli makanan tidak sehat.
Walau jadi, makanan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Pizza sering dilabeli makanan tidak sehat.

Intisari-Online.com – Apakah Anda menyukai pizza?

Diketahui pizza adalah makanan favorit bagi banyak orang di seluruh dunia.

Kombinasi daging yang lezat, saus tomat manis, dan keju mozzarella yang asin pasti menyenangkan. Apalagi bagi yang suka makan.

Hanya saja, makanan yang satu ini sering dilabeli makanan tidak sehat, karena dapat tinggi kalori, sodium, dan karbohidrat.

Baca Juga : Sel Terkunci, Tahanan Wanita Ini Harus Berjuang Sendirian untuk Lahirkan Bayinya di Dalam Penjara

Nah, biar Anda tidak salah mengira, ini nutrisi dan tips untuk membuat pizza yang lebih sehat seperti dilansir dari healthline.com pada Kamis (12/12/2018).

Nutrisi

Nutrisi dan bahan-bahan pizza bisa sangat bervariasi tergantung pada jenisnya.

Pertama, pizza beku.

Seringkali pizza beku (pizza yang dimasukan ke dalam kulkas) dikonsumsi oleh sebagian orang. Khususnya mahasiswa.

Namun perlu Anda ketahui, bahwa sebagian besar pizza (beku atau tidak) mengandung kalori, gula, dan sodium.

Jadi, untuk pizza beku maka ia tidak sehat sebab mengandung pengawet buatan, tambahan gula dan lemak.

Belum lagi fakta bahwa ada sosis, keju, dan toping lainnya, maka ada banyak kandungan kalori.

Baca Juga : Selama 17 Tahun Wanita Ini Memotret Putranya sejak di Kandungan dengan Cara Sangat Unik, Lihat Transformasinya

Kedua, pizza yang dijual di restoran cepat saji dan toserba.

Di mana ini adalah salah satu pilihan yang tidak sehat. Sebab, ia cenderung menjadi yang tertinggi dalam kalori, lemak tidak sehat, karbohidrat, dan sodium.

Lalu apakah bagaimana membuat pizza jadi makanan sehat?

Diketahui, bahwa pizza beku dan cepat saji dapat mengandung bahan-bahan seperti pengawet, pewarna dan lemak tidak sehat.

Namun, semua pizza pada dasarnya menggunakan tepung.

Oleh karenanya, pilihkan tepung gandum olahan. Sebab, tepung jenis ini rendah serat.

Tentu kurang mengenyangkan jika semua menggunakan tepung gandum, tambahkan produk biji-bijian olahan.

Anda boleh menambahkan keju, daging, atau topping berkalori tinggi lainnya. Asal jangan banyak-banyak.

Sebab, mengonsumsi makanan olahan yang kaya gula seperti di atas bisa meningkatkan risiko terhadap kondisi kronis seperti obesitas dan penyakit jantung.

Baca Juga : Staf Air Asia: Sekretaris Reza Chalid Perintahkan untuk Loloskan Eddy Sindoro di Bandara Soekarno-Hatta

Anda jangan khawatir, ada banyak jenis pizza mengandung kalori, lemak, dan natrium yang tinggi, yang dibuat dengan bahan utuh segar dapat menjadi pilihan yang baik.

Contoh pizza gaya tradisional yang dibuat dengan tepung, ragi, air, garam, minyak, saus tomat, dan keju segar.

Ketika membuat pizza sendiri, kandungan nutrisi dapat ditingkatkan dengan menambahkan topping padat nutrisi seperti sayuran atau sumber protein yang sehat seperti ayam panggang.

Jadi, biar sehat, Anda bisa membuat sendiri pizza Anda. Sebab, Anda bisa membatasi bahan pembuatannya.

Yang pasti, Anda boleh memakan makanan seperti pizza, es krim, atau junk food lainnya.

Tapi jangan sering-sering. Terutama kontrol berapa porsi yang harus Anda makan.

Baca Juga : Gadis 6 Tahun Tersambar Petir Saat Bermain Ponsel: Benarkah Kita Bisa Tersambar Petir Jika Main Ponsel Saat Hujan?

Artikel Terkait