Hal tersebut ternyata membuat anak merasa terintimidasi, sehingga tidak mau untuk membaca.
Masalah kedua ialah soal distribusi buku yang menjadi kendala, terutama ketika buku didistribukan ke luar Pulau Jawa, yang harganya menjadi mahal.
Mayumi pun mengatasi persoalan itu dengan mengemas buku cerita anak melalui digital, sehingga membentuk sebuah perpustakaan digital.
Baca Juga : Tanjung Benoa, Surga Wisata Air yang Membuat Adrenalin Berdesir
Perempuan yang nekat hidupkan sebuah desa
Kedua perempuan Ukke Kosasih sebagai Founder Circa handmade dan Dinny Yusuf sebagai CEO and Founder Torajamelo juga punya kisah yang sungguh menginspirasi.
Diskusi ini pun dipandu oleh Made Mardiani Kardha sebagai redaktur pelaksana Nova.
Kisah inspirasi itu berawal dari dari Ukke Kokasih mengisahkan perjuangannya menguatkan dan membangun rasa percaya diri perempuan desa di Cihanjuang untuk berani maju.
"Mereka banyak merasa tidak percaya diri bisa menjadi seseorang, karena merasa terlahir miskin,"jelasnya.
Padahal, mereka memiliki potensi besar untuk menjadi seseorang bahkan pengusaha.
Lewat Circa, Ukke pun merangkul perempuan sekitar desa untuk membuat boneka, sehingga keterampilan tersebut menjadi daya terbaik untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Ukke juga mengajarkan mereka untuk berani speak up, agar kelompok "dikucilkan" tak lagi dipandang sebelah mata dan rendah.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR