Direktur bedah saraf datang ke ruangan dan mengkonfirmasi keadaan Joseph.
Joseph tidak hanya menderita pendarahan otak, tetapi juga inter-kranial, inter-ventrikel dan itu sangat besar. Pendarahan menyebabkan otaknya membengkak dan memberikan tekanan yang luar biasa pada sumsum tulang belakang.
Setelah persetujuan ditandatangani, Joseph dioperasi selama enam jam untuk mengevakuasi darah dan memotong aneurisma.
Ahli bedah menemukan bahwa Joseph memiliki malformasi arteri (AVM) yang bersarang di otaknya.
Itu tidak menyebabkan masalah apa pun sampai saat itu, namun tampaknya dinding pembuluh darah melemah, memicu stroke.
Darah adalah racun bagi otak. Ketika merembes melalui dinding pembuluh darah yang lemah, itu merusak bagian otak kecilnya.
Aneurisma dapat tumbuh di pembuluh darah di tubuh, namun, dua tempat yang paling umum adalah aorta perut dan otak.
Jika aneurisma otak pecah, itu dapat menyebabkan gejala yang jelas eperti sakit kepala tiba-tiba, leher kaku, mual dan muntah, serta nyeri saat melihat cahaya.
Sekitar tiga dari lima orang yang mengalami pendarahan subarachnoid meninggal dalam waktu dua minggu.
Setengah dari orang-orang yang bertahan hidup memiliki kerusakan otak yang parah dan cacat.
Beruntungnya, Joseph menjadi salah satu yang sembuh dengan cepat setelah menderita stroke.
Baca Juga : Hati-hati, Bedak Talk Bukan Hanya Bica Picu Masalah Pernapasan, Tapi Juga Kanker Ovarium
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR