Pada kasus yang berat akan berair dan berbau. Bila karena gatal lalu digaruk maka akan terjadi infeksi oleh jamur candida (kandidosis kutis).
Infeksi juga dapat terjadi karena bakteri atau virus, bila bakteri Staphylococcus aureus meradang, maka dapat menimbulkan folikulitis (bisul).
“Bila si wanita pernah terkena virus herpes, yang tidak bisa sembuh, maka saat menstruasi terjadi peradangan, bila dipicu oleh gatal, bisa jadi virus herpes akan bereaksi,” tambah Susie.
Penggunaan pembalut saat menstruasi pun dapat menimbulkan masalah pada kesehatan kulit.
Karena, pembalut ini pun dapat meningkatkan risiko gesekan yang pada akhirnya menyebabkan iritasi pada kulit kelamin dengan gejala pedih serta gatal.
Bila kemudian bakteri berkembang maka dapat mengakibatkan bisul serta bengkak. Untuk itu, permukaan pembalut menentukan berat ringannya gesekan.
Penggunaan pembalut pun dapat menyebabkan area kelamin menjadi semakin lembab. Risikonya, terjadi infeksi jamur.
Untuk itu, pilihlah pembalut yang tipis. Karena, semakin tebal pembalut makin lembab area kelamin wanita.
(Baca juga: Biaya Pendidikan SD Cucu Aburizal Bakrie Ini Capai Ratusan Juta Rupiah 'Hanya' untuk Satu Semester!)
Penggunaan pembalut menjadi perhatian ekstra saat terjadi menstruasi.
Pada saat menstruasi, kadar estrogen dalam tubuh wanita mengalami penurunan. Akibatnya, kulit luar menjadi cenderung kering.
Bila kulit kering akan rentan terhadap bahan iritan. Pembalut menjadi salah satu yang dapat membuat iritasi pada kulit. Oleh karena itu, hindari pembalut dengan pewangi. (*)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR