Advertorial

Tidak Sedang Sedih Tapi Tiba-tiba Menangis, Mungkin Satu dari Lima Hal Ini Penyebabnya

Ade Sulaeman

Editor

Kita semua menangis untuk alasan yang berbeda. Menangis dibutuhkan ketika sebuah peristiwa menyedihkan terjadi, atau karena adegan sebuah film yang mengharukan.
Kita semua menangis untuk alasan yang berbeda. Menangis dibutuhkan ketika sebuah peristiwa menyedihkan terjadi, atau karena adegan sebuah film yang mengharukan.

Intisari-Online.com – Kita semua menangis untuk alasan yang berbeda.

Bagi sebagian dari kita, menangis dibutuhkan ketika sebuah peristiwa menyedihkan terjadi.

Bagi yang lain, adegan dari sebuah film pun sudah cukup membawa kita menangis.

Lalu, mengapa kita bisa tiba-tiba menangis?

(Baca juga: Inilah Bentuk Asli Buah dan Sayur Sebelum 'Dijinakkan' Manusia, Benar-benar Mengerikan)

Satu hal yang pasti, menangis adalah bagian dari apa yang membuat kita menjadi seorang manusia.

Meskipun beberapa hewan menitikkan air mata, manusia adalah satu-satunya yang menangis untuk alasan emosional.

Meskipun bukan alasan emosional saja yang membuat kita menangis. Sebenarnya ada tiga jenis air mata.

Pertama, ada air mata untuk perlindungan mata kita sepanjang waktu, yang disebut air mata basal.

Kedua, air mata refleks yang hadir menanggapi iritasi fisik, seperti saat memotong bawang.

Ketiga, ada air mata yang membedakan kita dari hewan lain, yaitu karena emosional.

Entah karena bawang merah atau pemakaman, kadang-kadang kita menemukan diri kita merasa terharu dari biasanya dan tidak tahu mengapa demikian.

Berikut ini alasan mengapa kita bisa tiba-tiba menangis sepanjang waktu, seperti dilansir dari huffingtonpost.

(Baca juga: Yang Konyol-Konyol di Perang Dunia II: Nazi Gelar Pesawat Palsu dari Kayu dan Sekutu Mengebomnya Dengan Bom Kayu)

1. Kelelahan

Bayi bukan satu-satunya yang menangis ketika mereka mengantuk. Orang dewasa pun demikian. Menangis bisa menjadi tanda kita tidak cukup tidur.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Pennsylvania menunjukkan bahwa secara teratur tidur hanya 4,5 jam setiap malam menyebabkan perubahan negatif dalam suasana hati, mulai dari marah hingga sedih.

Untuk mengatasinya, pastikan agar cukup tidur setiap malamnya.

Antara tujuh dan delapan jam merupakan waktu yang tepat untuk tidur cukup, demikian menurut National Sleep Foundation.

2. Ada benda kecil di mata

Saat memotong bawang merah kita sering mengeluarkan air mata refleks yang diproduksi untuk melindungi mata dari iritasi.

Saraf di kornea memberitahu batang otak bahwa ada sesuatu yang mengganggu mata.

Batang otak kemudian mengirimkan hormon ke kelopak mata, yang memproduksi air mata untuk membantu membersihkan apapun yang menjengkelkan mata.

Tidak hanya karena bawang yang menyebabkan refleks ini, termasuk asap, debu, atau hembusan angin yang kuat.

Untuk mencegah iritasi kenakan kaca mata hitam saat angin sedang bertiup kencang, salah satu caranya.

3. Memiliki dua kromosom X

The Wall Stress Journal melaporkan bahwa wanita secara biologis lebih sering menangis daripada pria.

Saluran air mata pria sebenarnya lebih besar daripada wanita, yang berarti bahwa air mata wanita lebih sedikit tumpah ketimbang pria.

Jadi, ketika pria menangis, lebih mudah bagi mereka untuk berkedip, sedangkan air mata wanita lebih mungkin mengalir di pipi.

Menurut Mayo Clinic, 20 – 40 persen wanita mengalami sindrom pramenstruasi, salah satu gejalanya adalah keluar air mata selain kembung dan sakit kepala.

Kecenderungan wanita menangis tidak semua berasal dari cara mereka dibuat. Tapi lebih berkaitan dengan pengkondisian sosial.

4. Stres

Belum ada penelitian langsung yang melihat hubungan menangis dan stres.

Namun, situasi konflik cenderung memperbesar pengeluaran air mata, dan itu adalah bentuk stres interpersonal.

Terkadang dalam situasi ini menangis dapat membantu memfasilitasi resolusi konflik, yang menyebabkan reaksi menangis.

Jadi menangis juga memiliki fungsi interpersonal, termasuk memunculkan dukungan dari orang lain. Benarkah menangis membantu meringankan stres?

Beberapa orang merasa lebih baik setelah menangis sejadi-jadinya, sementara yang lain tidak.

Beberapa bukti menyatakan bahwa hormon stres dapat dikeluarkan oleh air mata ketika menangis.

5. Depresi

Meskipun mengalami depresi ekstrim jadi kurang menangis dan mati rasa emosional, menangis bisa menjadi tanda depresi.

Mereasa sedih atau mati rasa sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan atau energi, adalah tanda-tanda mengalami gangguan mood.

Depresi sering kali semakin memburuk jika tidak diobati.

Pernahkah Anda menyadari tiba-tiba menangis sepanjang waktu? (Tatik)

(Baca juga: Bukannya Pamer Kekayaan, Orang-orang Super Kaya Ini Justru Sering ‘Pamer’ Kesederhanaan! Tidak Seperti OKB!)

Artikel Terkait