Advertorial

Ibu dengan Kanker Stadium Akhir Ini Membuat Buku untuk Menjelaskan Kanker pada 2 Putri Kecilnya, Sungguh Inspiratif

Moh Habib Asyhad

Editor

Seorang ibu di Inggris divonis kanker payudara stadium akhir. Karena tidak mendapatkan kata yang tepat untuk dijelaskan pada dua putri kecilnya, ia pun membuat buku sendiri.
Seorang ibu di Inggris divonis kanker payudara stadium akhir. Karena tidak mendapatkan kata yang tepat untuk dijelaskan pada dua putri kecilnya, ia pun membuat buku sendiri.

Intisari-Online.com – Divonis mengidap kanker bagaikan sebuah vonis kematian bagi banyak orang.

Pasalnya, penyakit itu selalu dihubungkan dengan kenyataan sulit untuk disembuhkan sehingga berakibat pada kematian.

Hal ini pula yang dirasakan oleh Sarah West (34 tahun) dari kota Loughborough, Leicestershire, Inggris.

Ibu dari Amelia (3 tahun) dan Olivia (6 tahun) itu divonis menderita kanker payudara pada Februari 2017.

Diceritakan, Sarah mengunjungi dokter setelah mengalami rasa sakit di lengan kirinya. Dokter merujuk ibu dua anak itu ke sebuah klinik payudara untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi dan mamografi.

(Baca juga:Menyamar Jadi Laki-laki, Perempuan Ini Menikahi 2 Perempuan Lainnya, Motifnya Bukan Urusan Orientasi Seksual Lho)

Dua minggu kemudian, ia menerima hasil pemeriksaan yang mengatakan dirinya terkena kanker payudara stadium 4. Penyakit itu telah menyebar ke tulang, paru-paru, ginjal, dan juga otaknya.

“Aku sangat syok ketika dikatakan punya kanker payudara stadium 4. Aku merasa jantungku copot,” cerita Sarah.

Bahkan sekitar dua minggu lalu, dokter mengatakan kalau penyakit itu sudah dalam stadium akhir. Artinya, ia sudah sulit untuk disembuhkan.

Menghadapi kenyataan itu, Sarah yang bekerja sebagai seorang guru sekolah dasar itu mencari buku tentang kanker.

Ia ingin buku itu bisa membantunya menerangkan penyakit itu kepada dua putrinya yang masih balita.

Namun, ia tidak dapat menemukan buku yang tepat untuk menjelaskan kata ‘kanker’ bagi anak kecil. Itu sebabnya, ia menciptakan buku sendiri versi dirinya.

Buku yang berjudul ‘Mummy’s got a poorly’ itu menceritakan proses kemoterapi dan kehilangan rambut. Cerita itu bisa membantu kedua putrinya memahami mengapa ibu mereka tidak bisa bangun dari tempat tidur.

(Baca juga:Cara Kita Membawa Tas Ternyata Mengungkapkan Kepribadian Lho, Yuk Cari Tahu Artinya!)

“Anak-anakku masih begitu belia sehingga aku menginginkan sebuah cara yang lebih sensitif untuk menjelaskan kepada mereka tanpa menggunakan kata ‘kanker’. Aku sudah mencari buku-buku tetapi tidak ada yang tepat untuk kelompok usia anak seperti itu,” cerita Sarah.

Suatu hari, di salah satu ‘hari-hari kesakitannya’ ia mulai menulis beberapa kata di ponselnya. Tanpa diduga, ternyata tulisannya menjadi begitu banyak.

Buku cerita karangan Sarah dilengkapi dengan gambar-gambar yang dibuat oleh putrid tertuanya, Olivia. Dengan bantuan teman-temannya, ia bisa mencetaknya sekitar 2.000 buah buku.

Sarah bilang, buku cerita karangannya itu membantu keluarga membicarakan penyakit bersama dengan pasangannya, Rups Saha (35 tahun).

Menurutnya, Amelia masih sangat kecil sehingga ia hanya mengatakan bahwa ibunya harus minum obat ketika perutnya sakit

“Hal itu sangat memukul Olivia dan ia mulai bertanya banyak kepadaku tentang kematian. Itu seperti ia tumbuh besar dengan tiba-tiba,” kata Sarah.

Itu sebabnya, Sarah dan Rups melakukan banyak hal seperti yang dilakukan keluarga lainnya, seperti liburan dan jalan-jalan. Hanya saja ia tetap merasa mereka telah dirampas masa kecilnya.

(Baca juga:Pertunjukan Aneh! Selama 6 Jam Artis Cantik Ini Mengizinkan Orang Melakukan Apa Saja ke Tubuhnya, Dari Menyiksa Hingga Memperkosa)

Sarah tidak pernah bertanya kepada dokter berapa lama kemungkinan sisa hidupnya. Ia ingin menikmati momen kebersamaan dan tidak menjadi berhitung berapa lama lagi ia bisa bersama keluarganya.

Menurutnya, itu menakutkan untuk menunggu berapa lama lagi waktu yang tersisa. Sementara dokter mengatakan bahwa ia akan mendapat perawatan paliatif tetapi tidak menyembuhkannya.

Sejak buku ‘Mummy’s got a poorly’, Sarah menerima pesan dukungan dari orangtua lainnya dalam situasi yang serupa.

Buku itu disebut oleh seorang perawat Macmillan sebagai ‘buku terbaik yang pernah ia baca’ untuk anak-anak melalui suatu pengobatan kanker bagi orangtua.

Semua keuntungan dari buku tersebut akan disumbangkan kepada Yayasan Osbourne. Itu adalah sebuah yayasan yang memberikan pelatihan dan dukungan emosi bagi anak-anak dan kaum muda dalam melalui pengobatan kanker orangtua mereka.

(Baca juga:Den Harin, Pasukan Khusus Paling Misterius yang Dianggap Lebih Hebat dari Kopassus)

Artikel Terkait