Aoife bertahan hidup dengan mesin pemompa Berlin Heart untuk membantu kinerja jantungnya hingga dia mendapatkan donor.
(Baca Juga: Hukuman Gantung di Inggris Terpaksa Direvisi Gara-Gara Wanita Ini ‘Hidup Lagi’ Setelah Dihukum Mati)
Seiring kondisinya yang memburuk, dokter menyadari ada infeksi dan tanda-tanda kerusakan otak permanen.
Saat itulah dokter mengatakan bahwa Aoife sebenarnya telah pergi.
Michelle meminta dokter mematikan semua mesin yang mendukung hidupnya selama ini dan merelakan gadis kecilnya itu pergi.
Tragis, saat Aofie tidak pernah mendapat kesempatan untuk transplantasi jantung, orangtuanya malah melakukan sebaliknya.
(Baca Juga: Bukan Cuma Unik, Pergaulan Mama-Mama Jepang Juga Terkenal Sangat Kejam, Ini Kisahnya!)
Michelle ingin Aofie tetap membawa kebaikan bagi orang-orang lain dan ingin mendonorkan organ tubuh anaknya itu.
Karena semasa hidupnya Aofie terlalu banyak minum obat, hanya ginjalnya saja yang layak didonorkan.
Ginjal Aofie kemudian ditransplantasi pada tubuh seorang anak laki-laki dan berhasil membantu pemuda itu hidup.
"Saya pikir, sebagian besar dari kita ingin menyelamatkan nyawa orang lain jika waktu kita telah tiba. Setidaknya, biarkan saja nyawa kita pergi, tapi tubuh kita bisa membantu orang lain," kata Michelle.
Michelle berharap akan lebih banyak orang yang nantinya mau mendonorkan organ kerabatnya yang telah meninggal bagi pasien-pasien yang membutuhkan.
(Baca Juga: Wow! Kombinasi ‘Sakti’ Kelor-Jahe Ternyata Ampuh Lawan Semua Penyakit, Bahkan yang Terganas Sekalipun)
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR