Intisari-Online.com - Berikut ini diceritakan oleh seorang dokter spesialis.
Seorang penderita dewasa datang dengan keluhan batuk yang telah berlangsung selama beberapa minggu dan tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter A.
Ia memperlihatkan foto sinar X yang mencantumkan diagnosis hasil kesimpulan dokter rontgen, yakni bronkopneumonia.
Diagnosis itu ia teruskan ke dokter A, juga tanpa dirinya diperiksa.
(Baca juga: Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia)
Antibiotik yang dianjurkan dokter A segera dibelinya tanpa resep untuk kemudian diminum disertai harapan “sekarang saya akan sembuh”.
Sayangnya, harapan tinggal harapan karena seminggu kemudian ia masih batuk, malah lebih keras dan berlendir.
Akhirnya, ia berkunjung ke dokter lain. Dijelaskannya semua yang telah terjadi sambil menyatakan keheranannya mengapa tak juga sembuh.
Berapa banyak orang mengalami kesalahkaprahan seperti ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi?
Seorang ahli rontgen tidak bisa (dan tidak boleh, bila tanda-tanda yang dilihat di foto sinar X tidak pasti) mencantumkan diagnosis klinis atas dasar pemeriksaan rontgen saja karena itu wewenang dokter yang mengobatinya.
Tugasnya terbatas pada melaporkan tanda-tanda yang dilihatnya dalam foto sinar X dan menguraikan kemungkinannya, bukan diagnosisnya.
Dokter yang mengobatinyalah yang kemudian harus menarik kesimpulan tentang diagnosis itu.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR