Advertorial

Intelejen Zaman Kuno: Di Mesir Memanfaatkan Pedagang, Di China Ditulis di Kepala Orang Botak

Yoyok Prima Maulana

Editor

Tugas mereka mengendus serta melaporkan setiap ada gejala akan menentang kekuasaan raja, sehingga aksi tersebut segera dapat ditumpas.
Tugas mereka mengendus serta melaporkan setiap ada gejala akan menentang kekuasaan raja, sehingga aksi tersebut segera dapat ditumpas.

Intisari-online.com - Bukti awal adanya lembaga intelijen yang ‘resmi’ dibentuk dan dikelola pemerintah, mungkin berasal dari orang Asiria, Mesopotamia (934 SM-608 SM).

Saat itu Asiria berambisi menguasai wilayah sekitarnya, bahkan lebih jauh lagi.

Berdasarkan peninggalan tertulisnya, diketahui bahwa untuk melaksanakan ambisinya, mereka membentuk kediktatoran militer pertama di dunia.

Asiria juga membentuk suatu sistem negara ala fasis yang sepenuhnya ditujukan untuk berperang dan penaklukan.

BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Ujungnya adalah pembangunan tentara sebanyak 50.000 orang yang amat besar untuk ukuran waktu itu.

Mesin perang Asiria ini sudah dibantu lembaga intelijen resmi di bawah negara dan merupakan yang pertama di dunia!.

Lembaga ini menugaskan para mata-matanya menyebar ke wilayah sasaran guna mengumpulkan informasi, dari jumlah kekuatan lawan hingga persediaan logistiknya.

Lembaga intelijen Asiria yang disebut “Mata Raja” juga bertugas di wilayah yang sudah direbut. Sehingga mereka ini tak ubahnya seperti polisi rahasia pertama di dunia dibandingkan dengan Gestapo (Nazi) dan Kempetai (Jepang).

BACA JUGA:Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur

Para agen yang bertugas sebagai polisi rahasia Asiria dinamakan “Utusan Raja”. Tugas mereka mengendus serta melaporkan setiap ada gejala akan menentang kekuasaan Asiria, sehingga aksi tersebut segera dapat ditumpas.

Sekalipun sifatnya lebih terdesentralisasi dibandingkan Asiria, Mesir Kuno juga memiliki dinas intelijen. Intelijen Mesir merupakan sistem informasi untuk Firaun dan sumbernya diperoleh dari jejaring para gubernur di berbagai daerah kekuasaan Mesir yang luas.

Sedangkan untuk tugas intelijen di luar wilayah Mesir, Firaun menggantungkan informasinya dari para pedagang sahabatnya, yang melakukan niaga hingga tanah Asiria, Babilonia, dan Palestina.

Namun kondisi kefiraunan Mesir yang solid mulai merosot semenjak Ikhnaton pada 1379 SM menjadi firaun. Ia lebih suka memperhatikan reformasi agama, karena ia adalah firaun pertama yang menganut monotheisme.

Ia tidak lagi memperhatikan kekuasaan Mesir, bahkan menyuruh para gubernurnya menghentikan pengiriman informasi. Ia juga tidak lagi meminta para pedangang mencari informasi di luar wilayah Mesir.

BACA JUGA:Suami Takut Istri, Sang Raja Rimba Hanya Bisa Menunduk Lesu Saat Dimarahi Singa Betina

Sebagai akibatnya, Mesir menjadi buta, tidak mengenal wilayah sekitarnya, dan kemerosotan negara besar ini pun mulai terjadi. Tahun 1285 SM tentara Mesir yang dipimpin Firaun Ramses II berhadapan dengan pasukan Hities di wilayah yang kini menjadi Lebanon bagian utara.

Karena tidak memiliki data intelijen tentang musuh, Ramses hanya mengandalkan diri pada intuisinya sebagai pemimpin militer. Sementara musuhnya mengirim agen untuk mengecoh Ramses.

Firaun ini nyaris masuk perangkap musuhnya, namun pada saat terakhir rahasia pengecohan itu terbongkar dan tentara Mesir pun luput dari kebinasaan. Pertempuran yang melibatkan puluhan ribu pasukan serta kereta perang ini merupakan pertempuran yang terdokumentasi pertama kalinya dalam sejarah.

Kesadaran akan pentingnya pemakaian mata-mata untuk pengumpulan informasi intelijen semakin meluas, dan di antara yang paling sadar pemanfaatannya adalah orang Yunani. Mereka membagi dua agennya, yaitu mata-mata dan pandu atau scout.

BACA JUGA:Sepertinya Indonesia Belum Siap Menerima Orang Super Cerdas, Buktinya 'Anak Ajaib' dari Surabaya Ini Justru Pernah Dibawa ke Dokter Jiwa

Pandu biasanya prajurit atau militer yang ditugaskan mengumpulkan data intelijen taktis dengan menyusup ke daerah musuh. Ia mendata semua hal yang patut diketahui, seperti lokasi pasukan musuh, kondisi alam, jalanan, kedalaman air, jenis senjata, dan sebagainya.

Setelah dirasa cukup, pandu kembali dan melaporkan hasil pengintipannya. Sedangkan mata-mata umumnya orang sipil yang tinggal di wilayah musuh dengan menyaru misalnya sebagai pedagang untuk suatu waktu tertentu.

Tugas utamanya terutama intelijen strategis dan politik. Data atau informasi ia kirimkan lewat kurir khusus dengan cara tersembunyi. Cara pengiriman informasi intelijen dari masa lalu hingga sekarang merupakan suatu yang menarik.

Pada masa lalu dilakukan lewat berbagai cara fisik, seperti menjahitkan surat di antara sol sandal, menyembunyikannya dalam perhiasan dan sebagainya. Bahkan di China, kurir rahasia kepalanya digunduli dan ditulisi pesan rahasia.

Kurir ini tentu saja baru dapat menjalankan tugasnya manakala rambutnya telah tumbuh lebat lagi sehingga menutupi tulisan. Si penerima pesan pun harus memelontosi lagi rambut si kurir untuk dapat membaca pesannya.

BACA JUGA:Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan

Artikel Terkait