Lea yang berumur 29 tahun belum menikah. Ia menjadi pramugari El Al.
Ny. Begin sama-sama berasal dari Polandia seperti suaminya.
Sadat dan Begin sama-sama bekas tentara. Sadat termasuk salah seorang perwira muda yang menggulingkan Raja Farouk bersama Nasser bulan Juli 1952.
la menggantikan Nasser sebagai Presiden 15 Oktober 1970. Begin yang sejak muda sudah berkacamata itu tadinya tentara Polandia yang tahun 1944 "pulang" ke Israel untuk ikut mendirikan negaranya di "tanah sengketa".
Tahun 1948 dalam penyerbuan ke desa Deir Yassin, pertahanan Arab, ia menyebabkan 250 orang mati, termasuk wanita dan anak-anak Palestina.
Mereka hanya berbeda dalam latar belakang keluarga. Sadat putera petani, Begin intelektuil burjuis yang lahir di Polandia.
Noha, salah seorang puteri Presiden Sadat diharapkan akan melahirkan dua minggu lagi ketika ayahnya pergi ke Israel.
Ia mengurung diri di kamar, menonton televisi. Ketika ayahnya tampak menyusuri jalan-jalan sempit di Jerusalem untuk pergi ke Al Aqsa, Noha yang tegang karena takut ayahnya ditembak, merasa perutnya sakit.
Pada hari Idul Adha itu juga ia melahirkan seorang bayi perempuan, yang diberi nama Jihan, seperti nama Ny. Sadat.
Begitu tiba di Kairo kembali, hal pertama yang paling ingin dilakukan Sadat ralah menggendong cucunya. "Anak ini akan jadi anak perdamaian, pasti " katanya.
Ketika utusan khusus Paris Match, Georges Menant datang untuk mewawancara Sadat, maka sebelum pembicaraan dilakukan, Sadat memperlihatkan dulu "bayi perdamaian" yang didukung Ny. Sadat menuruni tangga marmer istana.
Sadat menyentuh hidung sang bayi dan mengucapkan kata-kata lembut untuk memanjakan Jihan kecil yang lahir 2 minggu lebih cepat dari perhitungan biasa.
Menurut Dominique Lapierre dalam majalah Paris Match, peristiwa datangnya Sadat ke Israel cuma bisa dibandingkan dengan peristiwa Neil Amstrong menjejakkan kaki di bulan.
"Perbandingan ini tidak dibesar-besarkan", katanya. Soalnya Israel dan negara-negara Arab seperti terletak di planet berbeda. Israel tidak ada dalam peta mereka.
Jabatan tangan antara Anwar Sadat dari Mesir dengan Menahem Begin dari Israel dianggapnya melambangkan rujuknya kembali dua bangsa bermusuhan yang disebut-sebut dalam buku suci masing-masing. Tetapi entah bagaimana kelanjutannya.
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 1978)
(Baca juga: Anwar Sadat yang Dipuja, Dibenci, dan Dibunuh Tentaranya Sendiri)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR