BACA JUGA: Kisah Naif Pria Dengan Organ Intim Terpanjang di Dunia, Bermimpi Taklukkan Industri Film Porno
Walaupun tombak tersebut tumpul, pasola kadang-kadang memakan korban bahkan korban jiwa. Akan tetapi tidak ada dendam dalam pasola. Kalau masih penasaran silakan tunggu sampai pasola tahun depannya.
Jika terdapat korban, menurut kepercayaan Marapu, karena korban tersebut mendapat hukuman dari para dewa akibat pelanggaran atau kesalahan yang dilakukannya.
Menurut cerita rakyat Sumba, pasola berawal dari seorang wanita cantik bernama Rabu Kaba di Kampung Waiwuang. Ia bersuamikan Umbu Dulla, salah satu pemimpin di kampung Waiwuang. Selain Umbu Dulla, ada dua orang pemimpin lainnya yang bernama Ngongo Tau Masusu dan Yagi Waikareri.
Suatu saat, mereka memberitahu warga akan melaut. Namun ternyata mereka pergi ke selatan pantai Sumba Timur untuk mengambil padi. Lama ditunggu tidak kembali warga menyangka mereka telah meninggal dunia, sehingga warga pun mengadakan perkabungan.
Dalam kedukaan itu, Rabu Kaba yang menjanda terjerat asmara dengan Teda Gaiparona yang berasal dari Kampung Kodi. Sayang, kedua keluarga mereka tidak menyetujui hubungan mereka sehingga mereka mengadakan kawin lari.
Teda Gaiparona membawa janda tersebut ke kampung halamannya. Tak lama berselang, ketiga pemimpin warga Waiwuang tadi muncul kembali.
Umbu Dula mencari isterinya yang telah dibawa oleh Teda Gaiparono. Walaupun berhasil ditemukan warga Waiwuang, Rabu Kaba yang telah memendam asmara dengan Teda Gaiparona tidak ingin kembali.
BACA JUGA: Kisah Nyata Perempuan yang Sejauh Ini Sudah Tidur dengan 1.000 Lelaki
Rabu Kaba meminta Teda Gaiparona untuk mengganti belis yang diterima dari keluarga Umbu Dulla. Belis merupakan banyaknya nilai penghargaan pihak pengambil isteri kepada calon isterinya, seperti pemberian kuda, sapi,kerbau, dan barang-barang berharga lainnya.
Teda Gaiparona menyanggupi hal itu dan membayar belis pengganti. Setelah seluruh belis dilunasi diadakanlah upacara perkawinan pasangan Rabu Kaba dengan Teda Gaiparona.
Pada akhir pesta pernikahan, keluarga Umbu Dulla berpesan kepada warga Waiwuang agar mengadakan pesta nyale dalam wujud pasola untuk melupakan kesedihan mereka karena kehilangan Rabu Kaba. (*)
Upacara Pasola
- Kecamatan Kodi dan Kecamatan Lamboya, Sumba Barat Daya (bulan Februari) dan Kecamatan Wanokaka, Sumba Barat (bulan Maret)
Hal yang harus diperhatikan:
- Jangan terlalu dekat dengan lapangan "peperangan" untuk menghindari lembing yang nyasar.
BACA JUGA: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR