Advertorial

Selamat dari Tsunami Aceh 13 Tahun Lalu, Anak Angkat Cristiano Ronaldo Ingin Jadi Polisi

Aulia Dian Permata

Editor

Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu adalah musibah sekaligus berkah bagi Martunis, remaja yang saat ini menjadi anak angkat Cristiano Ronaldo. Bagaimana kabarnya sekarang?
Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu adalah musibah sekaligus berkah bagi Martunis, remaja yang saat ini menjadi anak angkat Cristiano Ronaldo. Bagaimana kabarnya sekarang?

Intisari-Online.com - Peristiwa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 masih saja menyisakan banyak cerita untuk dikenang hari ini.

Salah satunya adalah ceriita tentang Martunis Sarbini, si bocah ajaib.

Martunis sedang bermain sepak bola dengan kostum tim nasional Portugal saat tsunami menyeret tubuh kecilnya ke tengah lautan.

Dia ditemukan 21 hari setelah peristiwa nahas itu sedang mengambang di tengah laut, dan segera saja namanya menjadi viral.

(BACA JUGA :Kamera Pria Ini Dicuri oleh Burung Camar, 5 Bulan Kemudian Ditemukan dengan Rekaman Menakjubkan!)

Dijuluki si bocah ajaib karena mampu bertahan hidup tiga minggu di atas air bersama ribuan jasad yang telah meninggal.

Berkah datang baginya yang saat itu mengenakan seragam sepak bola Rui Costa dari tim nasional Portugal.

Martunis yang kehilangan keluarganya itu mendapat dana bantuan dari Federasi Sepak Bola Portugal untuk membantunya menjalani kehidupan selanjutnya.

Tidak hanya itu, dia bahkan diangkat menjadi anak oleh pemain sepak bola terkenal asal Portugal, Cristiano Ronaldo.

Ronaldo mencukupi semua kebutuhan sekolah dan sehari-hari Martunis yang saat itu masih berusia tujuh tahun.

(BACA JUGA :Jangan Abaikan 5 Pertanda Mimpi Ini yang Mungkin Berhubungan dengan Dunia Nyata Anda!)

Martunis kecil bermimpi menjadi pemain sepak bola karena memang dia gemar bermain sepak bola.

Martunis mengalami berbagai kejadian menarik sejak resmi menjadi anak angkat Ronaldo.

Ronaldo telah banyak melakukan hal yang terbaik bagi Martunis, termasuk mengajaknya berlatih sepak bola di Akademi Sporting Lisbon, Portugal.

Dengan perkembangannya yang sangat pesat dalam menggocek si kulit bundar, Martunis diterima sebagai anggota tim Sporting Lisbon Junior di tahun 2015.

Sayang, dengan berbagai kendala yang dia hadapi, ia harus merelakan mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.

Menurut manajer Martunis, kendala bahasa dan sulitnya menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan di Lisbon membuat Martunis gagal bertahan di tim itu.

(BACA JUGA :Jet Tempur F-15 C Ini Patah Jadi Dua Saat Terbang, Begini Nasib Pilotnya)

Sejak tahun 2017, Martunis telah kembali ke Indonesia, tepatnya ke kampung halamannya sendiri di Banda Aceh.

Dilansir dari tribunnews.com, pada bulan April Martunis sempat menjalani tes untuk posisi calon bintara polisi di Polda Aceh.

Namun, lagi-lagi Martunis gagal dalam hal ini.

Meski banyak kegagalan dalam hidupnya, Martunis telah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu mengobarkan semangatnya agar bisa melakukan yang terbaik dan meraih cita-citanya.

"Aku masih tetap ingin menjadi pemain sepak bola profesional, dan Ronaldo adalah semangat terbesar sekaligus motivasi untukku," kata Martunis.

Saat ini Martunis mengalami cidera lutut dan sedang dalam masa pemulihan, seperti yang dia katakan pada wawancaranya dengan cnn indonesia.

Martunis sekarang menjadi salah satu pemain di klub sepakbola lokal, Junior Sakti FC.

Meski tinggal di Indonesia dan sudah jarang bertemu Ronaldo, Martunis mengakui bahwa dia dan Ronaldo masih terus berkomunikasi dengan baik.

Martunis berjanji akan membuat bangga Ronaldo dengan mengejar mimpinya antara menjadi polisi atau pemain sepakbola.

Dianggap menjadi anak yang beruntung dari tsunami 2004, kini foto Martunis kecil bersama Ronaldo dipamerkan dalam Museum Tsunami Aceh.

(BACA JUGA :Saat Satu Kompi Pasukan Hizbullah Berhasil Menembus Garis Belakang Pertahanan Israel)

Artikel Terkait