“Patentiflorin A mampu menghambat enzim reverse transcriptase lebih efektif daripada AZT, baik pada tahap awal infeksi HIV saat virus menyerang makrofag, maupun saat menyerang sel-T,” kata Lijun Rong dari University of Illinois yang melakukan riset.
Dari penelitian itu, Rong mengatakan bahwa patentiflorin A bisa menjadi alternatif baru pengobatan HIV.
“Patentiflorin A sebagai agen anti HIV bisa ditambahkan dalam rangkaian obat HIV saat ini untuk menghambat virus ataupun mencegah infeksi HIV,” kata Rong seperti dikutip Medical News Today, Juni lalu.
Rong dan tim juga telah berhasil mensintesis Patentiflorin A sehingga tak diperlukan pembuatan kebun untuk menanam gandarusa hanya untuk memanen senyawanya.
Penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Natural Products.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Tanaman Gandarusa Diteiti dan Ternyata Punya Zat Penghambat Virus HIV")
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR