Intisari-Online.com - Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga terus meningkat. Selama 2016 hingga bulan November tercatat ada 17 kasus HIV baru. Secara total, di Salatiga menjadi 230 orang.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Salatiga, Siti Zuraidah mengatakan, sebagian besar temuan kasus HIV tersebut terjadi pada orang yang melakukan seks berisiko atau berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom.
"Sebagian besar adalah heteroseksual atau berganti-ganti pasangan," kata Siti Zuraidah, di sela peringatan Hari AIDS se-Dunia tingkat Kota Salatiga Jumat (2/12/2016).
Dengan bertambahnya kasus baru ini, lanjutnya, maka total penderita HIV/AIDS di Salatiga tahun 2016 ini sudah mencapai 230 orang. "Tahun 2015 lalu angkanya mencapai 213 orang," imbuhnya.
Menurut Zuraidah, kendati terjadi penambahan tetapi jumlahnya masih bisa dibilang stagnan. Pihaknya telah melakukan sejumlah upaya bersama-sama dengan Puskesmas dan komunitas sebaya. Kuncinya adalah mereka yang terjangkit selalu mendapatkan pemeriksaan.
"Kasus HIV/AIDS itu ibarat gunung es. Ditemukan (kasus) atau tidak, semakin meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data temuan terbaru tersebut, imbuhnya, selain pada ibu rumah tangga, penderita HIV yang terbanyak adalah orang yang sering berganti-ganti pasangan.