Intisari-Online.com - Saking bebasnya penyebaran informasi, kita seringkali menyerap informasi tanpa menyaring dan menguji informasi tersebut. Akibatnya tentu saja merugikan, apalagi jika menyangkut ketenangan hidup. Termasuk di antaranya adalah beredarnya mitos seputar HIV/AIDS yang masih saja dipercaya. * HIV/AIDS menular melalui gigitan nyamuk Gigitan nyamuk tidak akan pernah menularkan HIV/AIDS. Media penularan penyakit ini adalah cairan tubuh manusia, artinya virus penyakit ini hanya dapat hidup di tubuh manusia. Cairan tubuh yang dimaksud adalah darah, sperma, cairan vagina, dan ASI.
* HIV/AIDS menular melalui kontak fisik
Kontak fisik dengan ODHA tidak akan menularkan penyakit tersebut. Berpelukan, memakai peralatan makan bersama, menggunakan kamar mandi, dan handuk yang sama juga tidak akan membuat kita tertular. HIV/AIDS akan menular melalui kontak fisik berupa hubungan seksual, termasuk juga seks oral.
* Pengidap HIV/AIDS berumur pendek
Seseorang yang terinfeksi tetapi mengikuti perawatan dan pengobatan yang rutin, serta giat menerapkan pola hidup sehat tetap dapat bertahan hidup di waktu yang lama. Apalagi kini ARV (Antiretrovial) telah dikembangkan untuk menekan perkembangan virus, sehingga fase AIDS dapat dicegah dengan dengan terapi obat tersebut.
* HIV/AIDS: penyakit kutukan Tuhan
Semua orang yang tidak melindungi dirinya sendiri mulai dari orang tua, anak-anak, remaja, dan bayi dapat tertular virus penyakit ini. Jadi stereotip bahwa ODHA adalah orang yang dikutuk adalah salah. HIV/Aids tidak pandang bulu dan dapat mengenai siapa saja.
* HIV/AIDS adalah penyakit kaum gay dan pecandu narkoba
Tidak terkecuali, setiap orang yang tidak melakukan tindakan preventif untuk mencegah tertularnya virus ini sangat mungkin untuk tertular. Memang, persentase terbanyak dari pengidap penyakit ini adalah pelaku seks bebas dan pengguna narkoba dengan jarum suntik.
Kebanyakan ODHA semakin tipis harapan hidupnya karena terjebak dalam mitos-mitos yang tak teruji kebenarannya. Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah sebagian dari kita ternyata masih saja percaya dengan mitos-mitos yang merugikan tersebut. Perlakukanlah ODHA sebagaimana memperlakukan diri sendiri dan sesama lainnya.