Advertorial

Setelah Diteliti Lebih Dalam, Gandarusa Disebut Punya Zat yang Diklaim Bisa Menghambat Virus HIV

Moh Habib Asyhad

Editor

Bagaimanapun juga, tanaman ini bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.
Bagaimanapun juga, tanaman ini bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.

Intisari-Online.com -Selama ini, penderita HIV biasanya akan diberi obat berupa Anti Retroviral (ARV). Salah satu komponen dalam obat ini adalah azidothymidine (AZT).

Nah, sebuah penelitian terbaru menyebut tanaman gandarusa (Justicia gendarussa) punya zat yang diklaim bisa menghambat virus HIV.

Bagaimanapun juga, tanaman ini bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Ilmuwan Universitas Illinois di Chicago, Hong Kong Baptist University di Kowloon Tong, dan Akademi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam di Hanoi melakukan bioassay dan tes.

Dari bioassay, ilmuwan menemukan adanya anti-HIV arylnaphthalene lignan glycoside dalam tanaman gandarusa, patentiflorin A.

Tim peneliti lantas melakukan dua tes yang disebut M Tropik dan T Tropik, tujuannya untuk mengetahui kemampuan penghambatan patentiflorin A.

M-Tropik mengacu kepada kemampuan virus HIV untuk menyerang makrofag, sementara T-tropik mengacu pada kemampuannya untuk menyerang sel T.

(Baca juga:Duh, Dibanding PSK, Ibu Rumah Tangga Ternyata Lebih Rentan Terinfeksi HIV)

(Baca juga:Lagi, Seorang Anak Resmi Dinyatakan Resmi ‘Sembuh’ dari HIV. Metode Pengobatan Ini Ampuh?)

Patentiflorin A mampu menghambat enzim reverse transcriptase lebih efektif daripada AZT, baik pada tahap awal infeksi HIV saat virus menyerang makrofag, maupun saat menyerang sel-T,” kata Lijun Rong dari University of Illinois yang melakukan riset.

Dari penelitian itu, Rong mengatakan bahwa patentiflorin A bisa menjadi alternatif baru pengobatan HIV.

“Patentiflorin A sebagai agen anti HIV bisa ditambahkan dalam rangkaian obat HIV saat ini untuk menghambat virus ataupun mencegah infeksi HIV,” kata Rong seperti dikutip Medical News Today, Juni lalu.

Rong dan tim juga telah berhasil mensintesis Patentiflorin A sehingga tak diperlukan pembuatan kebun untuk menanam gandarusa hanya untuk memanen senyawanya.

Penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Natural Products.

(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Tanaman Gandarusa Diteiti dan Ternyata Punya Zat Penghambat Virus HIV")

Artikel Terkait