Semua perimeter pertahanan di darat sangat tersembunyi dan umumnya lokasi pertahahannya berupa sarang meriam serta senapan mesin di bawah tanah.
Pasukan Jepang di Iwo Jima juga masih memiliki stasiun cuaca, sejumlah kapal selam dan kapal perang (gunboat), dan kapal-kapal penyapu ranjau.
Semua fasilitas dan alutsista milik militer Jepang yang lokasinya berada sejauh 150 mil di sebelah utara Iwo Jima, yakni pulau Chichi Jima, dalam operasionalnya dikendalikan melalui sistem relay komunikasi radio yang pemancarnya berada pada dua puncak gunung tertinggi.
Karena merupakan sistem komunikasi yang sangat vital bagi koordinasi antar unit dan satuan bagi militer Jepang di Iwo Jima, pasukan Sekutu pun menjadikan dua pemancar radio yang berada di dua puncak gunung itu sebagai sasaran yang harus dihancurkan secepatnya melalui serangan udara.
Berdasar perintah Laksamana Mitscher, kedua pemancar harus hancur terlebih dahulu sebelum operasi pendaratan amfibi ke Iwo Jima digelar.
Tapi untuk menghancurkan kedua menara pemancar radio itu tidak mudah karena dilindungi oleh lusinan meriam antiserangan udara.
Serangan udara untuk menghantam dua pemancar radio dilaksanakan pada 3 September 1944 pagi dan melibatkan empat pesawat pengebom TBF Avengeryang terbang dari kapal induk USS San Jacinto.
Pesawat TBF Avengermerupakan pesawat pengebom torpedo tapi juga bisa digunakan untuk melepaskan bom-bom konvensional dan biasanya diawaki oleh tiga orang.
Setelah melesat ke udara keempat Avengerakan bertemu dengan empat pesawat Hellcat yang terbang dari kapal induk USS Enterprise. Semua pesawat tempur yang masing-masing membawa empat bom seberat 250kg selanjutnya terbang menuju sasaran yang saat itu sudah dilindungi secara rapat oleh moncong-moncong meriam antiserangan udara yang siap menyalak.
Salah satu pilot Avenger merupakan pilot berusia termuda dan masih berumur 22 tahun. Dialah Letnan Muda George H W Bush yang kelak akan menjadi Presiden AS.
Kehadiran semua pesawat pengebom AL AS di atas udara Chichi Jima sekitar satu jam kemudian, langsung disambut gempuran tembakan meriam antiserangan udara.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR