Advertorial
Intisari-Online.com -Wartawan senior asal Malta, Daphane Caruana Galizia (53), meninggal secara tragis setelah mobil yang ia kendarai hancur oleh ledakan bom.
Daphane dikenal sebagai wartawan yang jago melakukan investigasi sekaligus blogger kondang.
(Baca juga:159 Jam Lembur, Wartawan Jepang Ini pun Meregang Nyawa)
Malta merupakan negara satu pulau dan anggota Uni Eropa.
Negara terkecil di Uni Eropa itu berpenduduk sekitar 436 ribu orang. Negara ini terletak di Laut Mediterania, di antara Sisilia dan Pantai Gading di Afrika Utara.
Liputan investigasi yang sering dilakukan Daphane memang mengandug risiko tinggi.
Beberapa liputannya berkisar tentang kasus korupsi para pengusaha tambang, korupsi para politikus, kasus pencucian uang yang melibatkan Panama, dan lainnya.
Terbunuhnya Daphane oleh ledakan bom yang telah dipasang di mobilnya, menurut keterangan polisi Malta, begitu mengerikan.
Mobil yang dikendarai Daphane sampai terlempar jauh dari jalan raya.
Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat mengecam keras aksi kekerasan yang begitu barbar itu.
Selain telah meghilangkan nyawa wartawati senior itu, aksi teror itu juga telah membungkam kebebasan pers di Malta.
(Baca juga:Kukuh Tulis Gembar-gembor Filantropi Donald Trump, Wartawan Ini Diganjar Hadiah Pulitzer)
“Saya tidak akan mundur sampai kasus terbunuhnya Daphane terungkap dan para pelakunya diadili sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
“Malta adalah negara hukum. Rakyat Malta harus bersatu untuk melawan kejahatan seperti ini,” tambahnya, seperti dilansir dari Daily Mail.