Misalnya ketika bangun pagi, seluruh tubuh terasa kaku. Bahkan untuk membalikkan tubuh saja susahnya setengah mati.
Untuk bangkit dari tempat tidur, seorang yang dicurigai mengalami autoimun sendi dan tulang, merasa sangat sulit. Itulah salah satu gejala awal yang paling mudah dikenali.
Dan memang, sebaiknya penyakit ini diketahui sejak awal. Karena jika ditemukan pada stadium yang lebih tinggi, kerusakan sendi bisa menjadi lebih besar. Sedangkan bila ditemukan lebih dini, maka pengobatan dapat dilakukan untuk mencegah sendi mengalami kerusakan.
Uniknya, jika autoimun jenis lain seperti lupus, tidak begitu dianjurkan untuk hamil karena sangat riskan bagi ibu. Odamun sendi dan tulang justru sebaliknya.
Sebab kondisi mereka semakin membaik saat hamil, khususnya pada trimester kedua kehamilan. Belum pasti bagaimana ceritanya, namun penderita autoimun sendi dan tulang justru mengalami kondisi tubuh prima ketika hamil.
Ada pula kisah odamun lainnya, yaitu Sunarti (37), penderita scleroderma dan RA.
Gejalanya bermula pada tahun 1997, tubuhnya terasa kaku. Bahkan untuk bangun tidur saja ia membutuhkan waktu hingga setengah jam.
“Rasanya seperti kita sudah terbangun, namun saraf-saraf tubuh kita belum,” cerita Sunarti.
(Baca juga: Ditemukan! 4 Sel Darah Baru yang Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh untuk Lawan Infeksi)
Selain itu, ia memiliki bercak putih di punggungnya, seperti panu namun terasa licin ketika diraba. Ujung-ujung jarinya mengeras. Bahkan ketika sedang stres dan kedinginan, ujung-ujung jarinya dingin dan membiru.
Perempuan asal Karawang yang sudah menjadi odamun selama 18 tahun ini, awalnya sempat dianggap mendramatisir gejala oleh dokter. Akibatnya sejak 1997, ia tidak menyadari dirinya mengalami gejala autoimun.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR