Tidak hanya karena kekhawatiran kondisi Alba akan mudah ditangkap kembali oleh warga.
Namun ia memiliki masalah kesehatan yang berhubungan dengan kealbinoannya.
(Baca juga: Orangutan Ternyata Bisa Memperkirakan Rasa Sebelum Mencoba Suatu Makanan atau Benda)
Orangutan betina itu memiliki pengelihatan dan pendengaran yang buruk.
Selain itu, ada kemungkinan akan menjadi kanker kulit dalam kehidupan Alba selanjutnya.
Kondisi tersebut membuat Alba butuh kawasan sendiri sebagai tempat tinggalnya.
Borneo Orangutan Survival Foundation pun mencoba menggalang dana sebesar 80.000 dolar atau Rp 1 m62iliar.
Dana sebesar itu diperlukan untuk membeli lahan seluas 12 acre atau sekitar 48.562 persegi.
Lahan itu akan menjadi perlindungan khusus yang berdekatan dengan pusat rehabilitasi orangutan di Pulau Kalimantan.
“Agar yakin Alba bisa hidup bebas dan kehidupannya terpenuhi, kami akan membuatkannya sebuah rumah pulau berhutan dimana ia dapat hidup bebas di habitat alaminya, tetapi terlindung dari ancaman manusia,” kata Nico Hermanu, jurubicara Borneo Orangutan Survival Foundation.
Dilansir dari Mailonline, orangutan atau primata berbulu merah kecokelatan dikenal berperangai baik dan pintar.
Hewan yang terancam ini hanya ditemukan di hutan di Kepulauan Indonesia, seperti Sumatera, serta Kalimantan yang terpisah menjadi bagian negara Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Pada 2016 lalu, International Union for Conservation of Nature menyatakan orangutan Kalimantan dalam kategori terancam.
Populasinya menurun hampir 2/3 sejak adanya perkebunan pada awal 1970-an yang merusak dan membabat hutan yang menjadi habitatnya.
Sementara orangutan di Pulau Sumatera telah terancam sejak 2008 lalu.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR