Find Us On Social Media :

Meski Terkenal Tangguh, Militer Rusia Hadapi Masalah Besar: Terlalu Banyak Penerjun Payung tapi Tidak Cukup Pesawat

By Tatik Ariyani, Selasa, 2 Oktober 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com - Rusia memiliki pasukan penerjun payung terbesar di dunia.

Pasukan ini bernama Vozdushno-Desantnye Voyska (pasukan udara atau VDV) yang merupakan pasukan penyerang ekspedisi Rusia.

VDV memimpin invansi ke Afghanistan pada 1979 dan Crimea di 2014.

Pasukan ini terlatih dengan baik dan dilengkapi dengan kendaraan lapis baja udara (untuk pergerakan terjun payung dan senjata di darat).

Baca Juga : Pesawatnya Ditembak Jatuh Israel, Rusia Langsung Gelontorkan Sistem Pertahanan Udara Tercanggih untuk Suriah

Seorang pengamat Rusia, yang mengusulkan pasukan udara Rusia untuk membentuk cabang terpisah dari militer Rusia, mengatakan pasukan udara Rusia terlalu kuat secara politis untuk dipisah.

Yang menarik, komentar itu muncul di koran pro-pemerintah Izvestia.

"Saat, dua pasukan udara dan dua divisi serangan udara, empat unit serangan udara, satu unit serangan Spetnaz terpisah, dan sejumlah unit dukungan dan pelatihan ada dalam satu atap Pasukan Udara Rusia," tulis Ilya Kramnik.

Belum lagi, angkatan udara Rusia saat ini memiliki sekitar 120 pesawat angkut Il-76, setara dengan transport C-17 Angkatan Udara AS.

Baca Juga : Bencana Kosmik: Bumi Bisa Menyusut Hingga Seukuran Lapangan Sepak Bola

Kramnik menulis, "Mari kita ingat bahwa 45 pesawat yang terlibat dalam latihan militer baru-baru ini, hanya cukup untuk paradrop (terjun payung) kurang dari satu divisi VDV, termasuk dua batalion dengan kendaraan lapis baja."

"Jadi, seluruh armada pesawat Il-76 yang tersedia hanya cukup untuk terjun payung tidak lebih dari dua divisi dengan standar satu set senjata dan peralatan militer."

Dengan kata lain, meskipun mempertahankan angkatan udara divisi ganda, Rusia hanya punya kapasitas untuk menerjunkan kurang dari satu divisi pada satu waktu.