Advertorial

Bencana Kosmik: Bumi Bisa Menyusut Hingga Seukuran Lapangan Sepak Bola

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Strangelet dapat mengubah seluruh bumi menjadi berukuran sekitar 100 meter, seukuran lapangan sepak bola.
Strangelet dapat mengubah seluruh bumi menjadi berukuran sekitar 100 meter, seukuran lapangan sepak bola.

Intisari-Online.com- Martin Rees, seorang kosmologis Inggris yang dihormati, telah membuat pernyataan yang cukup berani.

Terkait pembahasan mengenai akselerator partikel, dia mengatakan ada sebuah kemungkinan kecil tapi nyata untuk sebuah bencana kosmik.

Eksperimen akselerator partikel, seperti halnya Large Hadron Collider, menembakkan partikel dengan tingkat kecepatan yang tinggi.

Untuk kemudian menghancurkan partikel itu bersama dan mengamati keruntuhannya.

Baca Juga : 3 Hal Penting Inilah yang Akan Membantu Anda Ketika Terjadi Bencana

Dilansir dari Science Alert, Senin (1/10/2018), tabrakan dalam kecepatan tinggi ini membantu Rees menemukan banyak partikel baru, meski tanpa risiko.

Dalam sebuah buku baru, berjudul On The Future: Prospek Kemanusiaan, Rees memberikan pandangannya yang cukup suram.

Dia mengatakan bahwa lubang hitam bisa saja terbentuk, lalu menyedot segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

"Kemungkinan menakutkan kedua adalah quark akan berkumpul kembali menjadi objek terkompresi yang disebut strangelet."

Baca Juga : Pernah Mendengar 'Partikel Tuhan' yang Menurut Hawking Bisa Timbulkan Kiamat? Kali Ini Ada Teori Partikel Virtual yang Bisa 'Menelan' Matahari

Strangelet sendiri tidaklah berbahaya, namun dapat mengubah segala materi yang dilaluinya menjadi bentuk materi baru.

Hal itu dapat mengubah seluruh bumi menjadi berukuran sekitar 100 meter, seukuran lapangan sepak bola.

Dan bukan itu saja, akselerator partikel juga dapat menjadi malapetaka yang menghancurkan Bumi.

"Ruang kosong, yang oleh fisikawan disebut kekosongan adalah lebih dari sekadar ketiadaan."

Baca Juga : Deretan Foto Warga yang Menjarah Mall dan Toko Setelah Gempa dan Tsunami di Palu

Ruang kosong itu lebih merupakan arena bagi terjadinya segala hal.

Ia laten bersama semua kekuatan serta partikel yang mengatur dunia fisik, namun bisa juga rapuh dan tidak stabil.

Kelompok Penilaian Keselamatan LHC (LSAG) menegaskan kembali dan memperluas kesimpulan dari laporan 2003 bahwa tabrakan LHC tidak menimbulkan bahaya dan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir.

Dan ini adalah titik penting, sinar kosmik pada dasarnya adalah versi alami dari apa yang dilakukan oleh LHC dan akselerator partikel lainnya.

Baca Juga : Pengendara Motor Temukan Uang Misterius Senilai Rp3,8 Milliar Tercecer di Jalan, Ia Malah Lakukan Hal Tak Terduga!

Sebuah penelitian pada saat itu menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir, dan RHIC kini telah berjalan selama delapan tahun, mencari strangelets tanpa mendeteksi apapun

Bahkan almarhum Stephen Hawking telah memberi restu kepada akselerator partikel:

"Dunia tidak akan berakhir ketika LHC menyala. LHC benar-benar aman.""Tabrakan melepaskan energi yang lebih besar terjadi jutaan kali sehari di atmosfer bumi dan tidak ada yang mengerikan terjadi," kata Hawking.

Di satu sisi, Rees benar. Kami tidak 100 persen yakin, dan mungkin tidak akan pernah.

Tetapi ketika dia menjelaskan, banyak kemajuan ilmiah dapat memiliki risiko, tetapi itu tidak berarti kita harus berhenti belajar sepenuhnya.

Baca Juga : Lubang Besar Terlihat Menelan Daratan di Pantai Queensland, Apa yang Terjadi?

Artikel Terkait