‘Ngebet’ Ingin Serang AS dengan Nuklir, Kim Jong Un Justru Gemari Musik Barat dan Film Hollywood

Ade Sulaeman

Penulis

Kim Jong Un dan Rodman

Intisari-Online.com - Selayaknya anak muda yang umumnya menyukai budaya Barat, pemimpin Korut Kim Jong Un yang menerapkan aturan antiBarat di negaranya ternyata menggemari musik dan film Barat.

(Baca juga: Wang Lei, Pria China yang Gemar Operasi Plastik Supaya Berwajah Mirip Kim Jong Un)

Bagi warga Korut yang berani memilki kaset lagu-lagu Barat atau bahkan film-film Barat hukumannya sangat berat. Bisa dihukum mati.

Tapi jika yang memiliki barang-barang berbau Barat itu adalah Kim Kong Un sendiri, tak ada masalah.

Kim dan Tim Basket Rodman
Karena dirinya merupakan orang kebal hukum di Korut.

Meskipun Korut sengaja dikondisikan sebagai negara yang terisolasi, tak ada kesulitan bagi Kim Jong Un untuk memiliki barang hiburan berbau Barat.

(Baca juga: Jika Presiden Donald Trump Ingin Bertemu Kim Jong Un, Ia Harus Siap Dipalak dan Menyediakan Uang Banyak)

Bahkan Kim Jong Un yang juga penggemar berat bola basket itu pernah mengundang bintang basket dari AS, Dennis Rodman dan timnya pada tahun 2014.

Dennis Rodman yang diundang Kim Jong Un layaknya ‘’sahabat dan tamu negara’’ merasa terkejut ketika bertemu pemimpin besar Korut itu.

Menurut Rodman, Kim Jong Un tampak tidak seganas dan sekejam seperti yang diberitakan media massa.

Kim bahkan tidak seperti orang yang antiBarat karena ia memiliki koleksi-koleksi kaset lagu Barat dan menggemari pemusik seperti The Door, Jimi Hendrix, film Hollywood Rocky, Dallas, dan lainnya.

Dalam pembicaraan antara Rodman dan Kim Jong Un yang berlangsung santai, sikap dan karakter pemimpin Korea Utara itu menurut Rodman juga tidak ada yang aneh karena ‘’seperti manusia biasa lainnya’’.

Rodman bahkan terkejut ketika Kim Jong Un menegaskan bahwa dirinya sebenarnya tak ingin mengebom siapapun termasuk AS.

Kim juga menegaskan sebagai negara kecil, Korut harus memiliki senjata nuklir .

Tujuannya untuk mempertahankan diri dan agar tidak ada negara lain yang berani menyerang atau menjajah Korut.

Artikel Terkait