Advertorial
Intisari-Online.com -Sekitar sebelas tahun lalu, persisnya tahun 2006, saat masih berpangkat kapten, Kenneth Dwyer yang merupakan anggota pasukan khusus Baret Hijau (Green Beret) US Army mendapat tugas untuk bertempur di Afganistan.
Tapi ketika bertugas di medan tempur yang terkenal ganas itu, Kenneth terluka parah akibat ledakan granat yang diluncurkan musuh sehingga mengakibatkan tangan kirinya hancur dan mata kirinya mengalami kebutaan.
Tangan kanannya juga sulit digerakkan dan Kenneth sendiri mengalami kesulitan bicara akibat luka-luka yang dideritanya.
Kenneth pun segera ditarik dari medan perang dan harus mendapat perawatan di rumah sakit serta menjalani proses rehabilitasi dalam waktu yang cukup lama.
Ketika Kenneth sudah bisa melakukan sejumlah aktifitas meskipun masih serba terbatas, ia tidak memilih untuk mengundurkan diri dari dunia militer dan tetap bergabung dengan satuan Green Beret.
Sebagai anggota pasukan khusus yang pernah mengalami luka berat di medan perang, Kenneth malah bangga dengan kondisi fisiknya.
Ia tetap berlatih fisik meskipun menggunakan tangan kiri palsu dan pada bola mata kirinya yang sudah tidak berfungsi ditato dengan gambar yang melukiskan logo pasukan khusus.
Berkat kegigihan Kenneth dalam pengabdiannya di lingkungan Green Beret dan prestasinya sebagai pelatih olahraga baseball. Kenneth pun mendapatkan kenaikan pangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Kenneth juga bisa menjalani hidup normal bersama seorang isteri dan kedua anaknya.
(Baca juga:Punya Banyak Peran Besar dalam Perang, Intelijen Militer (Seharusnya) Juga Mampu Cegah Serangan Teroris)
Sebagai pasukan khusus yang kembali dari medan tempur dengan anggota tubuh tidak lengkap lagi, Kenneth ternyata masih mahir untuk melatih tempur para anaknya buahnya, masih mahir terjun dan mengoperasikan beragam senjata, serta siap dikirim lagi ke medan perang Afganistan.