Advertorial
Intisari-Online.com -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendarai sepeda dalam acara "Gowes Bandung Lautan Sepeda" di Depan Gedung Sate, Sabtu (10/11/2018).
Dalam acara yang diadakan oleh Kodam III/Siliwangi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November tersebut, Jokowi yang mengenakan baju ala Bung Tomo menggunakan sepeda ontel.
Jarak yang ditempuh oleh Jokowi dengan bersepeda mencapai 5 kilometer dengan titik finish kembali berada di depan Gedung Sate, Bandung.
"Sepedanya memang dipilihkan beberapa. Kemudian saya pilih yang paling enteng. Tetapi sepeda lama, enggak ada rem," kata Jokowi usai bersepeda, di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (10/11/2018), seperti dilansir darikompas.com.
Baca Juga : Suka Bersepeda? Teruskan! Ini 4 Manfaat Luar Biasa yang Bisa Anda Dapatkan kalau Rutin Bersepeda
Tak Melulu Menyehatkan
Selain sebagai alat transportasi, bersepeda seperti yang dilakukan oleh Jokowi juga dikenal sebagai sarana untuk berolahraga.
Ya, banyak orang yang bersepeda karena ingin mendapatkan manfaat kesehatan, berupa pembakaran kalori atau menyehatkan jantung.
Namun, tahukah Anda, bersepeda ternyata memberi dampak yang buruk bagi kesehatan, khususnya organ intim, baik pada pria maupun wanita.
Baca Juga : Tak Ada Cukup Ruang di Mobil, Wanita Ini Bersepeda ke Rumah Sakit Untuk Melahirkan
Sebuah studi menunjukkan bahwa bersepeda selama beberapa kali dalam seminggu memang tidak berbahaya pada organ intim pria.
Namun, lain halnya jika bersepeda dilakukan setiap hari. Masalah terbesar ada pada bagian sadel yang cenderung keras.
Semakin lama seseorang duduk di atas sepeda, maka ada peningkatan risiko kerusakan pada saraf pudendal di sekitar panggul.
Baca Juga : Inilah 10 Trik Rahasia Bersepeda ke Tempat Kerja Tanpa Berkeringat
Kondisi ini, jika dibiarkan, maka dapat menimbulkanrasa sakit kronis, mati rasa, dan berujung pada disfungsi seksual.
“Tekanan sadel sepeda dapat mengkompresi saraf pudendal, yang terburuk cidera saraf,” kata Azad John Salimi, dokter keluarga di Portland, Oregon, seperti dilansir darikompas.com.
Namun, meski sama-sama duduk berkendara dalam waktu yang lama, risiko yang sama tidak muncul pada pengendara motor atau penunggang kuda. Kedua jenis alat transportasi ini diklaim memiliki alas duduk yang lebih empuk dan lebar.
Solusi yang bisa dilakukan para pria yang masih ingin tetap bersepeda adalah dengan menambahkan bantalan khusus pada sadel sepeda atau memiliki sadel yang memiliki belahan di bagian tenga testis untuk mengurangi tekanan.
Baca Juga : Mengikuti Ramalan, Pria Ini Bersepeda Sejauh 9.656 Km Demi Bertemu Cinta Sejatinya
Risiko bersepeda pada organ intim juga muncul pada para wanita.
Bersepeda diyakini dapat menimbulkan infeksi pada organ intim wanita yang pada akhirnya dipercaya akan mengacaukan kehidupan seksnya.
Hal ini, menurutPradnya Pisal, konsultan ginekologi di London Gynecology, biasanya ditandai dengan munculnya "sensasi terbakar" pada vagina.
Baca Juga : Sering Bersepeda Jarak Jauh, Pria Berusia Senja Ini Punya Sistem Kekebalan Tubuh Bak Remaja
“Bagi pesepeda perempuan, masalah yang paling sering terhadi adalah iritasi dan infeksi vagina, infeksi kulit dan saluran kemih, kulit mati rasa, serta pembesaran labial,” kata Pradnya, seperti dilansir darikompas.com.
Cycling UK menyatakan ketika seorang wanita duduk di atas sadel sepeda, maka bagian vulva yang pada dasarnya tidak dirancang untuk menahan beban, akan menopang 40% dari beban tubuh pesepeda.
Dampaknya adalah terjadinya pembengkakan pada labia yang secara kasat mata akan terlihat lebih lebar.
"Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling.
Baca Juga : Ingat! Manfaat Optimal Bersepeda Itu Baru akan Didapat Jika Kita Terhindar dari Cedera
Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mengurangi risiko buruk ini adalah denganmemilih celana khusus yang nyaman saat bersepeda.
Baca Juga : Demi Antar Anaknya yang ‘Down Syndrome’, Kedua Lansia Ini Rela Bersepeda Belasan Kilometer