Advertorial

Ilmuwan Temukan Pengobatan Efektif untuk Kanker

Moh Habib Asyhad

Editor

Memang hasil ini sangat menggembirakan. Namun butuh waktu uji coba untuk ukuran sampel yang lebih besar. Terutama untuk manusia.
Memang hasil ini sangat menggembirakan. Namun butuh waktu uji coba untuk ukuran sampel yang lebih besar. Terutama untuk manusia.

Intisari-Online.com – Kanker. Mendengar namanya saja sudah membuat kita merinding.

Tidak heran sebenarnya, mengingat kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.

Selain sulit sembuh bagi penderitanya, banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk perawatannya.

(Baca juga:Bocah 12 Tahun Ini Mengais-ngais Sampah untuk Membantu Pengobatan Kanker Ibu Tirinya)

Namun di masa depan, ada kemungkinan dokter bisa menyembuhkan kanker dengan suntikan seharga 5 US Dollar (Rp66.690).

Bagaimana mungkin?

Dilansir dari iflscience.com, para periset dari Duke University telah berhasil mengobati kanker mulut pada tikus dengan suntikan etanol.

Menggunakan alkohol untuk mengobati kanker bukanlah hal baru. Ablasi etanol (terapi di mana etanol murni disuntikkan secara langsung ke dalam pertumbuhan tumor) digunakan untuk menyembuhkan jenis kanker hati tertentu.

Tingkat keberhasilannya sama seperti operasi pada umumnya. Namun harganya terjangkau. Hanya 5 US Dollar (Rp66.690).

Tapi itu semua dilengkapi dengan keterbatasan. Satu masalah bahwa akan melibatkan sejumlah besar etanol.

Ini berarti juga ada risiko tinggi etanol akan bocor dan merusak jaringan di sekitarnya. Jadi, tidak heran hanya bisa digunakan untuk mengobati beberapa jenis tumor, seperi kanker hati.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, para periset mencampur larutan etanol dengan bahan kimia yang disebut etil selulosa.

Dengan ini, larutan menjadi gel setelah disuntikan ke dalam tumor. Fungsinya mencegah kebocoran dan memastikannya tetap terkonsentrasi di daerah kanker.

Injeksi itu kemudian diberikan kepada tikus dengan kanker mulut. Dalam tujuh hari, semua kecuali satu tikus, tumornya telah hilang.Pada hari ke delapan, tumor itu telah hilang.

(Baca juga:Sister Kate: Sosok di Balik Sister of the Valley, Kelompok ‘Biarawati’ yang Menanam Ganja untuk Pengobatan)

Memang hasil ini sangat menggembirakan. Namun butuh waktu uji coba untuk ukuran sampel yang lebih besar. Terutama untuk manusia.

Meski begitu, tidak ada salahnya berharap bahwa hasil penelitian ini bisa menjadi jawaban atas perawatan kanker.

Semoga saja ya!

Artikel Terkait