Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang dokter di Tanjungpinang dengan inisial YS menjadi tersangka setelah dirinya diduga menyuntikan vitamin C sebanyak 56 kali kepada seorang bidan yang berinisial W.
Bidan yang disuntik di rumah tersangka kemudian pingsan selama 3 jam lalu terbangun dan berjalan kaki sejauh 200 meter dalam kondisi tubuh lunglai sebelum mendapat pertolongan warga.
"Tersangka menyuntikkan hingga 56 kali. Pengakuannya tersangka yang diduga memberikan suntikan vitamin C," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiraseno, Selasa (23/10/2018), seperti dilansir darikompas.com.
Korban sendiri, menurut pengakuan orangtuanya, kini dalam kondisi trauma, sering menangis dan lebih pendiam dari biasanya.
Baca Juga : Awas! Inilah Bahaya dari Kelebihan Vitamin C, Salah Satunya Kerusakan Genetik
"Sejak kejadian tersebut dia sering murung dan menangis kalau mengingat kejadian itu. Secara psikis ia masih terguncang. Bahkan dia masih menjalani pemulihan di psikiater," ujar Edy, ayah korban, Kamis (7/11/2018), masih dilansir darikompas.com.
Sedikit mengabaikan jumlah suntikan yang diberikan dokter YS kepada bidan W, suntik vitamin C pada dasarnya memang tidak bisa dilakukan sembarangan.
Sebab, jika sembarangan bisa menyebabkan jaringan tubuh rusak bahkan bisa menimbulkan masalah kronis pada ginjal.
Bagaimana itu bisa terjadi, simak ulasannya berikut ini, seperti dilansir dari kompas.com.
Baca Juga : Makan Udang Dan Vitamin C Bersamaan Bisa Sebabkan Kematian? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Tubuh membutuhkan vitamin C antara lain untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Oleh karena itu kini banyak orang berusaha mendapatkan tambahan vitamin C melalui suplemen vitamin atau pun suntik vitamin.
Suntik vitamin C dosis tinggi juga diklaim bisa mempercantik kulit.
Tetapi sebaiknya Anda berhati-hati terhadap tawaran suntik vitamin C tersebut karena vitamin C yang digunakan biasanya adalah sintesis.
Berbagai studi juga mengatakan vitamin C dosis tinggi akan mencegah penyakit.
Menurut dokter Fiastuti Witjaksono, Sp.GK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, suntik vitamin C harus dilakukan oleh dokter.
Penyuntikan yang salah bisa berakibat pada rusaknya jaringan tubuh di sekitar tempat penyuntikan.
"Bahaya kalau salah suntik, jaringan di sekitarnya akan rusak. Lebam itu tanda jaringan rusak," ungkapnya dalam media gathering yang diadakan oleh Zespri Kiwifruit, pada Senin (2/6/2014) di Jakarta.
Baca Juga : Bukan Jeruk, Tapi 7 Buah dan Sayuran Inilah yang Punya Kadar Vitamin C Terbanyak
Selain itu, menurut dia, suntikan vitamin C dosis tinggi sebenarnya tidak akan memberikan manfaat terlalu banyak.
Vitamin C yang berlebihan tidak dibutuhkan dan akan segera dibuang oleh tubuh. "Jadi percuma saja jika dikonsumsi dalam jumlah besar dalam satu waktu, misalnya 500 atau 1.000 miligram, padahal tubuh hanya butuh sekitar 75 mg. Sisanya akan dibuang melalui urine," jelas staf pengajar dari Departemen Ilmu Gizi FKUI ini. Konsumsi vitamin C yang berlebihan, lanjut dia, juga memicu batu ginjal.
Maka ia lebih menyarankan supaya konsumsi vitamin C didapat dari makanan, seperti buah-buahan. Diketahui, konsumsi cukup vitamin C memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai antioksidan, kofaktor pembentukan kolagen dan berbagai hormon, meningkatkan sistem imun, hingga mencegah berbagai penyakit.
Baca Juga : Vitamin C Bisa Sembuhkan Seriawan? Hati-hati, Bisa Jadi Justru Dialah Penyebab Seriawan