Intisari-Online.com - Aksi tentara Myanmar yang menyerang etnis Rohingya dianggap oleh banyak orang sebagai aksi genosida.
Mengapa? Sebab, mereka melakukan tindakan yang didefiniskan Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai “tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, kelompok nasional, etnis, ras atau agama tertentu”.
Tentu saja etnis, ras atau agama yang dimaksud adalah kaum minoritas Rohingya.
Namun, meski jumlah korban jiwa menurut PBB sudah lebih dari 1.000 orang, genosida yang terjadi di Myanmar ini bukanlah aksi genosida terburuk.
Dalam sejarah umat manusia, masih banyak aksi genosida dengan jumlah korban jiwa yang mengerikan, bahkan ada yang mencapai belasan juta jiwa.
Di bawah ini akan dipaparkan 20 aksi genosida dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang sejarah.
Jumlah korban jiwa tidaklah pasti sebab seperti juga dalam perang atau bencana masing-masing pihak atau lembaga memiliki jumlah perkiraan sendiri.
Perlu dicatat bahwa daftar di bawah ini tidak memasukan pembunuhan massal non-genosida seperti Perang Tiga Puluh Tahun di Eropa (7,5 juta korban jiwa), Kejahatan Perang Jepang (3 sampai 14 juta), Kekejaman di Kongo (3 sampai 13 juta), Indonesia pada 1965-1966 (1/2 sampai 3 juta) atau Great Leap Forward di China (15 sampai 55 juta kematian).
Genosida | Lokasi | Waktu
|
KOMENTAR