Advertorial

Kisah Annie Palmer yang Suka Bermain Voodoo dan Rumah Rose Hall yang Penuh Misteri

Moh Habib Asyhad

Editor

Annie menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para dukun voodoo asli Haiti yang mengajarnya tentang ilmu hitam ini.
Annie menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para dukun voodoo asli Haiti yang mengajarnya tentang ilmu hitam ini.

Intisari-Online.com – Konon, Annie Palmer merupakan campuran keturunan Inggris dan Irlandia.

Tidak ada foto dirinya, namun rumor menyatakan dia bertubuh agak pendek (di bawah lima kaki) dan berambut hitam.

Beberapa mengatakan dia cukup cantik. Orangtua Annie bekerja sebagai misionaris di Haiti, tempat dia dibesarkan.

Annie menghabiskan sebagian besar waktunya bersama para dukun voodoo asli Haiti yang mengajarnya tentang ilmu hitam ini.

(Baca juga:(FOTO) Ada Upacara Voodoo di Mexico!)

Annie menikah dengan John Palmer pada usia 18 tahun, lalu pindah ke Jamaica bersamanya.

Rumah miliknya merupakan salah satu dari sedikit Rumah Besar yang tersisa. Sepertinya Annie tidak begitu bahagia bersama John.

Beberapa mengatakan, telah terjadi kekerasan dalam rumahtangga. Sedang yang lain bilang, sang isteri memiliki seorang kekasih gelap.

Apapun alasannya, akhirnya Annie meracuni John Palmer. Annie kemudian menikah dengan dua pria lain, keduanya juga meninggal secara misterius.

Annie berkilah, mereka menderita penyakit yang mematikan dan kemudian mengkarantina jenasahnya.

Kemudian dia membawanya pergi lalu dikubur oleh para budak yang kemudian menghilang.

Diyakini, dia telah memerintahkan agar para budak itu dibunuh sehingga tidak dapat menceritakan penyebab kematian yang sesungguhnya.

Anehnya, suaminya masing-masing hidup dan mati di kamar tidur yang berbeda.

Salah satu pendapat yang bisa dipercaya, Annie sungguh menikmati menyiksa budaknya.

Dia memiliki sebuah teras kecil di lantai dua di bagian belakang rumahnya, di tempat dia biasa berdiri dan mengamati para budak itu dicambuk atau dipukul, yang seringkali berujung dengan kematian.

Tentu saja, para budak itu sangat takut kepadanya dan ingin segera dibebaskan. Ada sebuah kisah, seorang budak perempuan coba meracuninya.

Upaya itu gagal. Annie menyadari ketakutan para budak terhadapnya dan sering mengujicoba dahulu makanannya sebelum ia santap.

(Baca juga:Misteri Jejak Kaki di Atas Batu Nisan yang Tak Bisa Dihapus dengan Cara Apa pun, Konon Milik Seorang Nenek Sihir)

Ia mengetahui adanya rencana jahat itu. Annie kemudian menangkap dan mengeksekusi budak itu, lalu meminta kepala gadis itu dikembalikan kepadanya.

Dia menancapkan kepala itu di ujung sebuah tombak dan diletakkan di luar sebagai peringatan bagi para budak lainnya.

Konon, Annie suka mengendarai kuda di malam hari. Dia sering melintasi daerah perkebunan dan selalu mencambuki para budak yang dijumpainya masih berkeliaran di luar setelah malam tiba.

Penduduk Jamaika juga mengungkapkan, Annie suka menggunakan kuasa voodoonya untuk muncul sebagai penampakan yang mengerikan dan seringkali dalam bentuk binatang.

Alkisah Annie terlihat di tempat itu sebelum atau sesudah penampakan terjadi.

Penampakan itu seringkali muncul ketika para budak berkumpul untuk berpesta atau berkonspirasi melawan majikannya.

Kisah kehidupan paling lengkap di Rose Hall berasal dari sebuah buku jurnal yang ditulis seorang ahli keuangan yang dikirim ke perkebunan untuk belajar proses penanaman sebelum mengambilalih perkebunan bapaknya.

Pria muda ini sangat dikagumi Annie, yang ingin menjadikannya sebagai kekasih. Sayangnya, pemuda itu jatuh cinta dengan seorang pelayan rumahnya.

Ketika Annie mengetahui alasan pemuda itu menolaknya, dia menjadi sangat marah dan mengutuk budak perempuan itu.

Budak itu menjadi sangat ketakutan dan menceritakan hal itu kepada pamannya.

Paman itu menjalankan 'sisi putih' dari voodoo, namun tidak cukup ampuh untuk menetralkan kutukan tersebut.

Budak perempuan itu pun mati tidak lama kemudian.

Pamannya merasa sangat sedih dan mengadakan pertemuan dengan beberapa budak Annie.

Suatu malam, kelompok itu (yang dipimpin paman budak itu) menyerang ke dalam rumah. Mereka menemukan Annie dalam kamar tidurnya lalu membunuhnya.

Si pemegang buku mendengar tentang rencana itu lalu datang untuk mencoba menghentikan mereka sebelum membunuh Annie, namun gagal.

Setelah itu, para budak membakar beberapa barang milik Annie, terutama gambar fotonya.

Mereka berhati-hati agar tidak membakar semuanya dan tidak menghancurkan seluruh rumah karena mereka khawatir roh Annie akan mengutuk mereka.

Meski rusak, Rose Hall tetap berdiri utuh.

(Baca juga:Bocah Lima Tahun Menjadi Korban Persembahan Ritual Ilmu Hitam)

Setelah kematiannya, para budak menolak menguburnya. Tetangga Annie akhirnya memerintahkan pelayan mereka sendiri untuk mengubur Annie di perkebunannya.

Makam Annie masih ada di sana di samping rumah itu. Ketika menandai kuburannya, mereka meletakkan salib di segala sisi kecuali satu.

Tampaknya mereka merasa ragu apakah roh Annie berada di dalam atau di luar makam dan mereka tidak ingin membuatnya marah dengan membiarkannya di luar tempat peristirahatannya.

Rose Hall dibiarkan hancur selama bertahun-tahun. Penduduk setempat merasa takut masuk ke Rumah Besar itu, mengingat pernyataan Annie bahwa itu adalah rumahnya dan tidak seorang pun boleh memilikinya.

Setelah beberapa tahun, sepasang suami isteri membelinya dan berencana merestorasinya.

Ketika mereka pindah ke rumah itu, seorang pelayan wanita terjatuh dari teras atas, tempat Annie biasa menyaksikan para budaknya dicambuk, dan lehernya patah.

Kejatuhannya dianggap sangat misterius karena adanya pagar setinggi pinggang yang mengelilinginya.

Tidak seorang pun mengetahui mengapa pelayan wanita itu berada di teras atas, namun banyak yang yakin dia dibujuk ke tempat itu oleh roh Annie dan kemudian didorong melampaui pagar teras itu.

Beberapa tahun kemudian, pasangan lain membeli rumah itu.

Mereka merestorasinya dengan saksama dan menyerahkannya kepada penduduk Jamaika sebagai tonggak bangunan bersejarah.

Kini rumah itu terbuka untuk tur yang dipandu dan memiliki sebuah kedai suvenir.

Orang Jamaika tetap percaya rumah itu berhantu. Tur mengelilingi rumah itu cepat berakhir sehingga para karyawannya bisa segera pulang sebelum roh Annie mulai berkelana.

Banyak pengunjung melaporkan bayangan aneh muncul dalam foto yang mereka cetak. Beberapa melaporkan penampakan wajah wanita di dalam cermin di kamar tidur Annie.

(Baca juga:Nyai Roro Kidul, Kisah Gaib Rakyat Jelata yang Kemahsyurannya Tembus Waktu)

Yang lain melaporkan melihat sesuatu yang bercahaya atau berkabut muncul di kamar tidur Annie dan kadang-kadang di bagian lain rumah itu.

Para pengunjung juga melaporkan bahwa film yang dipakai dalam beberapa kamar tertentu di rumah itu tidak berhasil dicetak, sementara sisa rol film tidak bermasalah.

Yang lain mengatakan, semua foto yang diambil di dalam rumah bila dicetak tampak agak berkabut, sementara foto di luar rumah tampak dengan jelas.

Beberapa dari potret misterius itu telah dikirim ke Rose Hall dan dipamerkan di kedai suvenir.

(Pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)

Artikel Terkait