Intisari-Online.com – Sesaat setelah antibiotika populer digunakan pada tahun 1940-an, para peternak mengetahui bahwa mencampur jenis obat ini dengan makanan ternak akan mempercepat pertumbuhan sapi, babi, dan ayam walaupun jumlah makanan yang diberikan tetap sama.
Ternak di Indonesia pun, terutama yang dipelihara di peternakan besar, sering diberi antibiotika penicillin dan tetracycline.
Biasanya kedua jenis antibiotika itu dicampurkan ke dalam ransum, makanan tambahan atau obat-obat ternak.
Sekarang ini, lebih dari 40% antibiotika yang diproduksi, digunakan dalam makanan ternak di AS.
Makanan tambahan antibiotika merupakan suatu bisnis yang bernilai US S 250 juta.
Baca Juga : Antibiotik hingga Kurangi Bau Mulut, Ini 5 Manfaat Madu dan Cara Menggunakannya
Beberapa antibiotika hanya digunakan untuk manusia dan beberapa lainnya hanya pada ternak.
Tetapi dua di antara antibiotika yang penting yakni penicillin dan tetracycline banyak digunakan, baik untuk mengobati manusia maupun di dalam makanan ternak.
Pada manusia, penicillin dan derivatnya, digunakan secara luas untuk mengobati infeksi termasuk beberapa bentuk radang paru-paru, infeksi oleh bakteri Streptococcus dan Staphilococcus, meningitis, syphilis dan gonorrhoe.
Tetracycline digunakan untuk mengobati infeksi saluran urine, mata, dan saluran pencernaan.
Para dokter yang hati-hati, biasanya tidak memberikan antibiotika untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti pilek dan influensa.
Tidak hanya percuma saja menggunakan antibiotika-antibiotika untuk infeksi karena virus, tetapi penggunaannya yang berlebihan dan penyalahgunaannya dapat merangsang evolusi bakteri yang tahan terhadap antibiotika tersebut.
Baca Juga : Inilah Makanan yang Harus Dikonsumsi Bila Mengonsumsi Antibiotik
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR