Advertorial

Hebat! Meski Tak Berputing, Platipus Mampu Hasilkan Susu Guna Atasi Resistensi Antibiotik Manusia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Sebagai mamalia, platipus tetap menyusui anak-anaknya, tetapi mereka tidak memiliki puting.
Sebagai mamalia, platipus tetap menyusui anak-anaknya, tetapi mereka tidak memiliki puting.

Intisari-Online.com- Dalam mencerna obat, kadang tidak semua tubuh dapat menerimanya dengan baik.

Tidak jarang juga tubuh cenderung menolak atau meresistensi sifat-sifat antibiotik dalam obat.

Namun ada temuan baru yang diungkap oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) dan Deakin University di Australia.

Susu dari platypus ternyata mengandung protein yang dapat melawan bakteri yang resistan terhadap obat.

Baca Juga:Terlanjur Kaya, Para Remaja Kaya Ini Pamerkan Masalah Mereka yang Bingung Menggunakan Kekayaan

Baca Juga:Wanita ini Baru Sadar Dirinya Tak Memiliki Organ Reproduksi Saat Usianya Sudah 18 Tahun, Tetap Semangat Rebekah!

"Platipus adalah hewan aneh sehingga mungkin-mungkin saja bagi mereka untuk memiliki biokimia aneh," kata Janet Newman sebagaimana dilansir pada Live Science (15/3/2018).

Platipus merupakan makhluk monotremata, yakni mamalia yang bertelur.

Sebagai mamalia, platipus tetap menyusui anak-anaknya, tetapi mereka tidak memiliki puting.

Sebaliknya, mereka 'berkeringat' susu dari kelenjar di perutnya.

Bayi-bayi platipus akan berkumpul di sekitar induk mereka yang terlentang untuk kemudian menjilati genangan susu dari kulitnya.

Menurut makalah dalam jurnal Genome Biology and Evolution, banyak jenis susu mamalia memiliki sifat antibakteri.

Susu platipus mungkin sangat protektif, karena sejak bayi anakan platipus telah terpapar banyak patogen.

Newman dan rekan-rekannya mereplikasi protein yang tidak diketahui dari susu platypus di laboratorium dan kemudian mempelajari strukturnya.

"Penemuan ini meningkatkan pengetahuan kita tentang struktur protein secara umum, dan akan terus menginformasikan proses penemuan obat lain yang dilakukan di pusat [CSIRO]," kata Newman menjelaskan.

Baca Juga:Jenglot, Semakin ‘Amburadul’ Semakin Mahal Harganya, Hingga Ratusan Juta Rupiah

Baca Juga:Mengenal 5 Tradisi Unik Pemakaman di Indonesia, Salah Satunya Ada yang Bikin Merinding

Artikel Terkait