Banteng itu sangat marah. Ia mengutuk anak gadis itu, “Pada kelahiran berikutnya, kau akan terlahir sebagai seekor burung yang hanya minum air saat hujan turun. Saat kau membuat saya haus hari ini, kau pun akan tetap haus.”
(Baca juga: Cerita Kriminal: Celaka 13 dan Kelihaian Si Juru Ketik)
Kutukan banteng itu menjadi kenyataan.
Pada kelahiran berikutnya, anak gadis itu terlahir sebagai seekor burung yang selalu menunggu hujan, merasa haus sepanjang tahun, meski banyak air di sekitarnya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR