Advertorial
Intisari-Online.com – Tatkala berhadapan dengan situasi yang bikin Anda malu, apakah wajah Anda langsung memerah macam kepiting rebus?
Dengan mengisi kuis yang disusun Katherine Morrow ini, Anda dapat mengukur seberapa jauh kadar rasa malu Anda.
(Baca juga: Tak Ingin Anaknya Malu, Ayah Ini Rahasiakan Pekerjaannya, Hingga Suatu Hari Kebenaran Terungkap)
Bagian I
1. Untuk Anda, pengalaman paling mengerikan adalah:
Nilai:
No. | A | B | C |
1. | 3 | 5 | 7 |
2. | 5 | 3 | 7 |
3. | 5 | 7 | 3 |
4. | 7 | 5 | 3 |
5. | 5 | 3 | 7 |
6. | 3 | 7 | 5 |
7. | 3 | 5 | 7 |
8. | 5 | 7 | 3 |
Bagian II
1. Tatkala saya membuat kesalahan, muka saya serta merta lebih merah ketimbang batu mirah. (Setuju/Tidak setuju)
2. Saya lebih suka duduk di bangku deretan paling belakang ketimbang tampil di panggung. (Setuju/Tidak setuju)
3. Daripada berdebat dan membuat gaduh, saya lebih suka untuk minta maaf. (Setuju/Tidak setuju)
4. Kebanyakan pakaian di lemari pakaian saya konservatif dan sederhana. (Setuju/Tidak setuju)
5. Lutut saya lemas setiap kali menjalani wawancara pekerjaan. (Setuju/Tidak setuju)
Beri nilai 3 untuk setiap pernyataan yang Anda setujui.
Nilai:
Tambahkan angka-angka dari bagian I dan II untuk hasil analisisnya.
Sampai dengan 39:
Anda termasuk tahan malu. Seperti air di punggung bebek, hal-hal yang memalukan demikian saja jatuh terlepas dari memori Anda. Lantaran "kulit tebal" Anda itu, situasi yang paling memalukan pun dapat Anda hadapi tanpa masalah.
Walaupun kedengarannya sangat menyenangkan punya perisai yang demikian kuat melindungi Anda, hidup sebenarnya terdiri atas untaian pelbagai emosi. Namun Anda takut mengalaminya.
Padahal untuk dapat merasa bahagia, kita perlu merasakan dulu pelbagai pengalaman emosi yang pahit, termasuk rasa malu tadi. Tanggalkan perisai itu, karena di balik kegagahan dan ketabahan itu, sebenarnya tersembunyi jiwa yang halus dan peka.
40 - 55:
Walaupun jarang merasa canggung, kadang-kadang ketenangan Anda luntur juga. Mungkin Anda dapat dengan lancar berbicara di depan umum, menyapa orang-orang yang belum dikenal tanpa canggung, mengatur rumah tangga dengan cekatan, atau bahkan main mata ...!
Tapi begitu menerima pujian, Anda segera salah tingkah. Masalahnya, Anda terlalu rendah hati. Padahal pujian itu juga membawa kebahagiaan bagi sang pemberi. Maka belajarlah dapat menerima pujian, meski bukan berarti Anda lalu menjadi sombong.
Sejauh wajah Anda cuma merona merah, tak apalah, untuk mengingatkan orang lain bahwa ada pribadi menarik di balik wajah yang tersipu-sipu itu.
56 atau lebih:
Mudah-mudahan ini tidak membuat Anda malu, tapi wajah Anda demikian sering merona merah, mirip lampu pengatur lalu lintas!
Walaupun kepribadian yang amat pemalu itu sering membawa kesegaran (karena mengingatkan orang pada anak-anak), sifat pemalu yang berlebihan juga dapat mengesalkan orang lain.
Orang-orang di sekeliling Anda jadi canggung dan tidak nyaman. Himpunlah keberanian, Anda pun bakal mampu menjadi pemimpin. Tentu dibutuhkan latihan untuk belajar menguasai rasa malu yang gampang sekali muncul itu. Namun begitu muka merah itu jadi masa lalu, percayalah, hidup Anda bakal berubah menjadi merah jambu! (SMC/Gde)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1998)