Intisari-Online.com – Banyak jalur untuk masuk SMA Negeri saat ini. Selain jalur biasa berdasarkan nilai sekolah, ada jalur prestasi dan jalur rawan melanjutkan pendidikan.
Yang terakhir itu memerlukan syarat surat miskin karena memang diperuntukkan bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena asalan biaya.
Namun, bagaimana jika jalur itu justru dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak meskipun kuota jalur itu tersisa?
Kisah yang terjadi di Medan ini bisa menjadi bahan perenungan kita semua.
Adalah Kapolsek Galang, AKP MN, yang mendaftarkan anaknya melalui jalur rawan melanjutkan pendidikan (RMP) dengan memberikan surat miskin ke SMA Negeri 1 Medan.
(Baca juga: Sengkarut UN: Masih Ingat dengan EBTANAS?)
Saat ditanya soal itu, MN pun angkat bicara. Dia mengaku, tak masalah memasukkan anaknya ke salah satu SMA Negeri favorit di Sumatera Utara itu lewat jalur surat miskin.
Baginya, yang terpenting adalah anaknya bisa bersekolah di SMA Negeri 1 Medan sesuai keinginannya dan anaknya.
"Anak saya mau sekolah di sana. Saya juga pengin anak saya sekolah di sana," ujar MN saat dihubungi melalui telepon, Senin (7/8/2017).
Dia memilih jalur tersebut lantaran sudah tidak ada lagi jalur lain yang bisa meloloskan anaknya ke sekolah favorit tersebut.
"Anak saya tidak bisa masuk SMA 1 Medan karena NEM-nya (nilai UN) rendah. Makanya saya daftarkan melalui jalur itu," ujarnya.
Ketika disebut jalur itu untuk keluarga yang miskin dan anaknya sudah mengambil hak orang miskin, MN tidak mau ambil pusing.
"Tidak apa-apa. Ngapain saya pikirin anak orang lain. Anak sayalah yang saya pikirin," ujarnya.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR