Ketika berusia 85 tahun, ia kembali mendaftarkan diri di bidang Ekologi Manusia, sebuah program yang menurutnya mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik dan bahagia.
“Saya mendorong diri untuk menyelesaikan program ini. Saya berharap jiwa anak perempuan saya senang melihat apa yang saya lakukan,” katanya kepada BBC.
Selama bertahun-tahun belajarnya, rutinitas hariannya adalah dimulai dari pagi, lalu memberi sedekah kepada biksu Buddha, mengunjungi kuil di lingkungan sekitarnya, dan akhirnya duduk dan belajar.
“Tidak ada kata terlambat, pikiran saya selalu terbangun dan tajam untuk belajar,” kata Kimlan.
“Dunia ini tidak pernah berhenti, selalu ada masalah baru yang harus kita selesaikan. Jika tidak ada ilmu baru, dunia akan berhenti makmur,” katanya.
Ketika ditanya tentang rahasia suksesnya, ia mengatakan hanya tekad dan ambisi yang membuatnya sejauh ini.
“Ketika saya mengatakan kepada diri sendiri untuk menyelesaikan satu bab, saya akan mencoba yang terbaik untuk melakukannya. Saya menggarisbawahi semua poin penting yang harus saya hafalkan, dan itulah yang membantu saya selama belajar.”
“Saya senang saat saya bisa melewatinya dan sedih saat gagal. Jadilah saya ikut ujian ulangan sampai lulus,” katanya lagi sambil tertawa.
Lalu, apa rencananya sekarang setelah ia meraih gelar sarjananya?
“Saya pikir tidak akan ada orang yang mau mempekerjakan saya jika saya mencari pekerjaan,” katanya bercanda.
“Saya hanya akan terus merawat cucu-cucu saya.”
Nah, bagaimana dengan Anda? Jangan pernah merasa tua untuk belajar.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR