Advertorial

Mulai dari Ribuan Tank Hingga Ratusan Pesawat, Inilah Kekuatan Tempur yang Disiapkan Korut untuk Serang Guam

Ade Sulaeman

Editor

Ancaman pemimpin Korut, Kim Jong Un, untuk merudal Guam setelah mendapat sanksi ekonomi dari PBB tampaknya kali ini tidak main-main.
Ancaman pemimpin Korut, Kim Jong Un, untuk merudal Guam setelah mendapat sanksi ekonomi dari PBB tampaknya kali ini tidak main-main.

Intisari-Online.com - Ancaman pemimpin Korut, Kim Jong Un, untuk merudal Guam setelah mendapat sanksi ekonomi dari PBB tampaknya kali ini tidak main-main.

Selain telah menyiapkan empat rudal balistik Hwasong -12 untuk ditembakkan ke pangkalan militer AS di Guam, Korut juga telah menyiapkan 60 rudal berhulu ledak nuklir.

Seluruh kekuatan tempur Korut yang personel pasukannya berjumlah lebih dari satu juta orang juga sudah disiapkan termasuk 5000 tank yang di antaranya telah disiagakan pada jarak sekitar 160 km dari perbatasan Korut-Korsel.

Jumlah kekuatan tempur Korut lainnya yang disiagakan dan siap memicu Perang Korea Kedua itu antara lain 944 pesawat tempur, 202 helikopter, 111 kapal perang jenis frigate, 76 kapal selam, dan ribuan meriam artileri.

Untuk menghadapi kekuatan militer Korut yang sudah disiagakan secara all out itu, kekuaan tempur yang dimiliki AS memang tidak bisa dikerahkan semuanya.

(Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Korut yang Sering Pamer Rudal, Amerika Luncurkan Anti Rudal)

Kekuatan tempur AS yang ada di kawasan Pasifik dan siap menghadapi Korut ‘’hanya’’ 80.000 personel pasukan, 240 pesawat tempur, dan sekitar 50-70 kapal perang yang tersebar di pangkalan militer AS di Jepang, Korea Selatan, dan Guam.

Presiden AS Donald Trump sejauh ini hanya memberikan ancaman kepada Korut akan melakukan serangan meggunakan pesawat pengebom nuklir B-1B Lancer jika Korut benar-benar meluncurkan rudal balistik berhulu ledak nuklir ke Guam.

Tapi yang jelas serangan Korut ke Guam akan segera memicu Perang Korea Kedua mengingat kekuatan tempur Rusia dan China sudah merapat ke perbatasan Korut-Korsel.

Kekuatan tempur Korsel dan Jepang juga mau tak mau harus siaga mengingat Korut bisa secara tiba-tiba menyerang dua negara sekutu AS itu.

Artikel Terkait