Advertorial
Intisari-Online.com -Apa yang terjadi pada Angelina Francis Khoo ini mirip dengan serial opera sabun di televisi-televisi. Ia rela melepas hak warisnya dan menentang ayahnya demi menikah dengan laki-laki pilihannya.
Laki-laki beruntung itu adalah Jedidiah Francis.
Khoo Kay Peng, ayah Angeline, bukan nama asing di kalangan pengusaha internasional karena dia memimpin kelompok usaha MUI Asia Limited.
(Baca juga:Seperti di Sinetron, Perempuan Ini Menikahi Laki-laki yang Dulu Ia Benci Gara-gara Hal Sepele)
Kelompok itu antara lain menjadi pemegang saham mayoritas Laura Ashley, perusahaan tekstil Inggris, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ritel internasional.
Kekayaan Khoo Kay Peng diperkirakan mencapai 205 juta pounsterling atau sekitar Rp3,5 triliun.
Angeline diyakini akan ditunjuk sebagai penerus perusahaan keluarga Khoo Kay Peng. Sejak remaja hingga kuliah ia sering magang di berbagai bagian di Laura Ashley.
Rencana ini terhenti ketika Khoo Kay Peng tidak menyetujui rencana perkawinan Angeline dengan calon suaminya yang lahir di Karibia.
"Saya meyakini bahwa sikap ayah salah," kata Angeline dalam wawancara dengan mingguan Inggris, Mail on Sunday.
"Anda bisa punya banyak uang dan itu adalah anugerah. Uang membuat Anda bisa melakukan banyak hal, uang membuat Anda punya pilihan."
"Tapi ada hal-hal lain yang bisa diakibatkan oleh uang, misalnya kontrol," kata dia.
"Uang menguatkan sifat-sifat negatif dan bisa menyebabkan masalah. Untuk lepas dari ini semua, sebenarnya sangat mudah," kata Angeline.
(Baca juga:Menakjubkan, Inilah Kebiasaan Irit Para Miliarder Dunia)
Ia dan suaminya bertemu saat berkuliah di Oxford. Angelina sekarang mendirikan usaha sendiri, sementara sang suami bekerja di salah satu toko pakaian online di Inggris.
Angeline dan ayahnya sekarang tak berbicara, namun ia berharap suatu saat nanti ayahnya bisa melupakan kemarahan, sehingga keduanya bisa menjalani hubungan yang lebih baik.
Nama Khoo Kay Peng menjadi perbincangan setelah berpisah dengan istrinya, mantan ratu kecantikan Malaysia Pauline Chai, yang nilai kompensasinya mencapai Rp1,1 triliun.
NIlai itu menjadi salah satu nilai ganti kerugian terbesar dalam sejarah gugatan perceraian.
Angeline dihadirkan dalam persidangan ini. Ia mengaku mengetahui nilai kekayaan sang ayah dari berkas persidangan.
"Mungkin ada yang bertanya mengapa (ayah dan ibu saya) bertengkar soal uang," kata Angeline, seperti dikutip the Daily Telegraph.
"Ini bukan soal uang, ini soal kontrol. Siapa yang memenangkan kontrol dan siapa yang kehilangan," kata dia.
(Baca juga:Kisah John Lennon: Warisan Tidak Hanya Berupa Materi)
Pauline Chai tadinya berharap bisa mendapatkan setengah dari nilai kekayaan Khoo Kay Peng, dengan alasan dia pun mempunyai andil besar dengan menjalani perannya sebagai istri tradisional, dalam perkawinan yang berlangsung selama 42 tahun.
Khoo Kay Peng menawarkan nilai penyelesaian itu setelah mereka pisah pada 14 Februari 2013.
Pada awal tahun ini hakim memutuskan bahwa Pauline Chai berhak mendapatkan 64 juta poundsterling.
(Artikel ini pernah ditulis di Tribunnews.com dengan judul "Menentang Ayahnya Demi Cinta, Putri Ini Rela Lepas Hak Warisnya")