Advertorial
Intisari-Online.com – Di sebuah oasis di gurun pasir di Libia, Afrika Utara, yang sudah terkutuk selama Iebih dari tiga abad yang lalu masih saja dihuni penduduk dalam jumlah cukup besar.
Nama oasis itu Garra, yang berlokasi sekitar 75 mil bagian barat dari Siwa.
Lebih dari 300 tahun yang lalu, kaum pria Garra melakukan perbuatan tak terpuji ketika menyerang dan merampok sebuah kereta berisi para peziarah yang menuju ke Mekah.
(Baca juga:Misteri Kutukan Patung Rahasia yang Tak Sekadar Memikat tapi Juga Mematikan Kaum Pria)
Pemimpin rombongan itu, seorang pria tua bernama Abdel Sayed yang kemudian mengutuk Garra - bahwa tidak pernah akan ada lebih dari empat puluh pria yang hidup di waktu bersamaan.
Di abad nuklir ini sungguh sulit mempercayai tentang penghapusan suatu kutukan yang diucapkan zaman dahulu.
Meski demikian, fakta menunjukkan bahwa dampaknya yang mengerikan masih hadir hingga kini. Ketika seorang anak laki-laki mencapai usia dewasa maka seorang pria lanjut usia akan jatuh sakit dan mati.
Di saat Perang Dunia I, pasukan militer Australia yang berjumlah delapan belas orang untuk sementara ditempatkan di Garra.
Ketika timbul epidemi yang menyerang penduduk setempat dan menewaskan delapan belas orang, pasukan Aussie itu baru saja tiba untuk menyeimbangkan jumlahnya.
(Baca juga:(FOTO) Taman Ajaib di Gurun Pasir Dubai)
Sheik dari Garra kemudian segera memerintahkan pemerintah Australia untuk menarik mundurpasukan tanpa penggantian pasukan.
Komandan Angkatan bersenjata itu yang mendengar tentang situasi aneh yang terjadi, segera mematuhi perintah itu.
(Diambil dari Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)