Advertorial
Intisari-Online.com—Untuk kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) tertentu, Tri Danang Waksito, pelatih panahan dari Jakarta Archery Club (JAC), melihat panahan cukup membantu.
Ia sendiri pernah melatih anak dengan sindrom autisme, anak penyendiri, sulit konsentrasi, dan hiperaktif. Mereka umumnya dilatih untuk fokus dan konsentrasi melalui panahan.
Ada cerita dari seorang murid dengan sindrom autisme yang dilatih Danang. “Saat sedang membidik, tiba-tiba kucing lewat, yang ada busur dilempar kucing yang dikejar,” kisah Danang.
Dari situ, Danang melihat bahwa si anak memiliki masalah pada fokus dan konsentrasi.
Akhirnya bersama dengan tim JAC, ABK itu dibuatkan program latihan dan pengarahan untuk fokusnya.
(Baca juga: Sedang Ngetren, Inilah Manfaat Olahraga Panahan, Siapa Tahu Bisa Sehebat Robin Hood)
Hasil akhirnya baik, kini sekalipun kucing mondar-mandir atau ada gangguan lainnya, anak tersebut tetap fokus pada sasaran bidiknya ketika memanah.
Situs ADDitudeMag.com juga menyebutkan bahwa memanah adalah 1 dari 10 olahraga terbaik untuk anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) untuk melatih fokus, konsentrasi, dan kepercayaan diri.
Namun, kata Danang, bukan berarti panahan bisa membantu semua kasus ABK. Di JAC pun tidak semua ABK bisa ditangani.
Karena itu harus berkomunikasi terlebih dulu dengan orangtua. Sebelum ikut latihan di JAC, orangtua ditanyai dulu progres apa yang hendak dicapai ABK melalui latihan memanah.
Jika sekiranya tujuan yang diharapkan orangtua bisa dipenuhi melalui panahan, maka anak diterima berlatih panah di JAC.
(Baca juga: Ketika Presiden Jokowi Jadi Atlet Panahan)
Namun jika harapan orangtua tidak bisa dipenuhi, JAC tidak akan menyanggupi permintaan itu. Itulah sebabnya JAC memberikan kesempatan free trial terlebih dahulu.