Advertorial
Intisari-Online.com – Dulu, ada dua pesawat Air India pernah jatuh di Mont Blanc.
Satu di tahun 1950, di mana 48 orang meninggal, dan satu pesawat Boieng 707 di tahun 1966 dengan 117 korban jiwa.
Total ada 165 korban yang meninggal di gunung tertinggi di Eropa Barat ini.
Setelah lebih dari 50 tahun lamanya dua kecelakaan pesawat itu terjadi, ada bagian tubuh yang bisa jadi milik penumpang dari salah satu pesawat pesawat Air India itu ditemukan.
Dilansir dari theguardian.com, bagian tubuh itu ditemukan di Mont Blanc di Pegunungan Alpen Prancis.
Daniel Roche, warga setempat yang telah menghabiskan bertahun-tahun menyisir Gletser Bossons untuk mencari jenazah, adalah penemu pertama bagian tubuh ini.
Kejadian itu terjadi Kamis lalu dan bagian yang ditemukan adalah tangan dan bagian atas kaki.
“Saya belum pernah menemukan sisa tubuh manusia yang signifikan sebelumnya,” kata Roche.
Tidak hanya itu, Roche menyakini bahwa bagian tubuh yang ia temukan tersebut bisa jadi bagian tubuh dari penumpang wanita dari pesawat Air India Boieng 707 yang jatuh tahun 1966.
Keyakinan Roche itu dikarenakan ia juga menemukan salah satu dari empat mesin jet pesawat tersebut.
(Baca juga: 75 Tahun Hilang, Mayat Pasangan Ini Akhirnya Ditemukan. Bukti Bahwa Pemanasan Global juga Punya Manfaat?)
Untuk menguji keyakinannya, Roche segera menghubungi layanan darurat di lembah Chamonix untuk membawa jenazah dan diperiksa oleh para ahli.
“Mayat ini mungkin bukan dari orang yang sama,” kata Stephane Bozon dari gendarmerie, polisi militer nasional Prancis.
“Mereka juga mungkin mayat dari penumpang pesawat. Tapi sulit mengatakan dari pesawat yang jatuh tahun berapa sampai hasil kami dapatkan.”
Penemuan mayat di Pegunungan Aplen bukanlah hal yang pertama terjadi.
Beberapa hari yang lalu, dua mayat ditemukan tergeletak di dekat satu sama lain di Pegunungan Aplen Swiss.
(Baca juga: Mulai dari Bayi Hingga Mayat, Inilah 5 Hal Gila yang Pernah Ditemukan Petugas Keamanan Bandara)
Setelah diperiksa DNA, ternyata keduanya adalah Marcelin Dumoulin, seorang pembuat sepatu berusia 40 tahun, dan istrinya, Francine, seorang guru sekolah berusia 37.
Keduanya dilaporkan menghilang di Pegunungan Alpen 75 tahun yang lalu.